Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy) Dengan Teknik Pemeliharaan Menggunakan Bioflok Dengan Sumber Karbon Yang Berbeda

Main Author: Fransisco, AdeMario
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133813/1/Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/133813/
Daftar Isi:
  • Usaha budidaya ikan atau yang lebih dikenal sebagai akuakultur, merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan produksi bahan pangan yang paling cepat di seluruh dunia. Salah satu potensi sumberdaya perikanan yang potensial adalah gurami yang merupakan salah satu ikan ekonomis penting air tawar yang memiliki nilai jual tinggi.. Walaupun potensinya besar namun dari segi pemanfaatan khususnya budidaya belum banyak dilakukan. Kualitas air yang baik merupakan salah satu syarat keberhasilan budidaya ikan gurami (O. gouramy). Masalah utama dalam manajemen kualitas air adalah adanya akumulasi amonia dan nitrit yang merupakan hasil ekskresi dan dekomposisi limbah kaya nitrogen. Teknologi bioflok diharapkan menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah limbah budidaya yang paling menguntungkan karena selain dapat menurunkan limbah nitrogen anorganik, teknologi ini juga dapat menyediakan pakan tambahan berprotein untuk kultivan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan. Penelitian ini dilakukan di Labolatorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada tanggal 6 Juni sampai 6 Juli 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan Kelulushidupan dengan teknik pemeliharaan bioflok dengan sumber karbon yang berbeda pada benih ikan gurami (O. gouramy). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu mengadakan percobaan untuk melihat suatu hasil dan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 3 perlakuan dengan sumber karbon yang berbeda yaitu : (A) Sumber Karbon Tepung Sagu; (B) Sumber Karbon Tepung Sagu+ Tepung Tapioka; (C) Sumber Karbon Tepung Tapioka. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pemeliharaan bioflok dengan sumber karbon yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap keluluhidupan dan laju pertumbuhan benih gurami dengan kelulushidupan / Survival Rate (SR) terbaik pada perlakuan A yakni pemberian sumber karbon tepung sagu sebesar 66,67 %. Sedangkan pada laju pertumbuhan / Specific Growth Rate (SGR) terbaik pada perlakuan C yakni pemberian sumber karbon tepung tapioka sebesar 0,49 %. FCR/ Food Conversion Ratio terbaik pada perlakuan A sebesar 1,76. Pada parameter penunjang seperti suhu didapatkan rata –rata sebesar 23 oC, pH sebesar 7,52, DO sebesar 7,75 . Amoniak dan nitrit terendah didapatkan pada perlakuan C, masing-masing sebesar 0,219 dan 0,004. Nitrat terbaik pada perlakuan A sebesar 3,54. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sumber karbon yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap kelulushidupan dan laju pertumbuhan benih ikan Gurami (O. Gouramy) selama penelitian. Saran dari hasil penelitian ini adalah menggunakan tepung sagu sebagai sumber karbon untuk budidaya benih gurami dengan teknik bioflok dan menjaga kesetabilan suhu media pemeliharaan pada kisaran suhu yang baik untuk pemeliharaan benih ikan Guraimi (O. Gouramy).