Pengkayaan Kandungan Gizi Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Dengan Skeletonema(Skeletonema Costatum)Terhadap Kematangan Gonad Induk Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei

Main Author: Prastyanto, EkoBudi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133798/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/133798/
Daftar Isi:
  • AMILY: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-f Udang Vaname ( Litopenaeus vannamei ) merupakan salah satu spesies udang yang di masukkan ke Indonesia. Udang ini digolongkan kedalam hewan pemakan segala ( omnivora ) atau pemakan detritus. Lemak merupakan komponen nutrisi penting yang dibutuhkan untuk perkembangan ovarium, terutama asam lemak tidak jenuh tinggi (n-3 HUFA) dan fosfolipid. Udang membutuhkan pakan dengan kadar protein sebesar 35 -45 % dan lemak sebesar 10 % dan beberapa jenis hormon reproduksi. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Dusun Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada tanggal 30Mei hingga 26 J uni 20 14 . Pengkayaan Skeletonema costatum dilakukan dengan cara dicampur dengan ampas tahu dengan perbandingan 1:2, kemudian diberikan pada cacing Lumbricus rubellus dengan pemberian minimal 3 hari baru selanjutnya diberikan pada Induk udang dengan dosis pemberian pakan 10 % dan 20 % dari berat biomas. Pada penelitian menggunakan motode eksperimen dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan perlakuan kontrol menggunakan pakan Nereis sp. dengan pemberian pakan 10% dari berat biomas , perlakuan A menggunakan pakan cacing Lumbricus rubellus tanpa diperkaya dengan pemberian pakan 10% dari berat biomas, perlakuan B menggunakan pakan cacing Lumbricus rubellus yang sudah diperkaya dengan Skeletonema costatum dengan pemberian pakan 10% dari berat biomas,dan perlakuan C menggunakan pakan cacing yang diperkaya dengan Skeletonema costatum dengan pemberian pakan 20% dari berat biomas. Dalam penelitian, tingkat kematangan gonad paling cepat didapatkan pada perlakuan kontrol yang AMILY: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-f untuk mencapai TKG 1 membutuhkan waktu rata – rata 2,25 hari, TKG 2 membutuhkan waktu rata – rata 3,75 hari dan TKG 3 membutuhkan waktu rata – rata 5,75 hari sedangkan untuk tingkat kematangan gonad terlama terdapat pada perlakuan A untuk mencapai TKG 1 rata-rata membutuhkan waktu 2,75 hari, TKG 2 membutuhkan waktu rata-rata 5 hari dan untuk TKG 3 membutuhkan rata-rata 6,75 hari. Fekunditas tertinggi terdapat pada Kontrol dengan rata – rata fekunditas 81.925 telur dan fekunditas terendah terdapat pada perlakuan A dengan rata-rata 66.600 butir. danuntuk nilai Hatching Rate (HR) tertinggi terdapat pada kontrol dengan nilai Hatching Rate rata – rata sebesar 67,5 % sedangkan untuk nilai Hatching Rate terendah terdapat pada perlakuan A dengan rata-rata 41,6%. AMILY: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-f Parameter kualitas air yang diukur menunjukkan nilai normal dengan kisaran suhu antara 29 – 31 °C, pH antara 7,3 – 8,1, DO antara 5,1 – 6,6 ppm dan salinitas antara 30-35 ppt, sehingga sesuai dengan keadaan yang optimum untuk pembenihan udang. Pengkayaan Skeletonema costatum pada cacing L. rubellus tidak memberi pengaruh signifikan terhadap Tingkat Kematangan Gonad, fekunditas, dan Hatching Rate induk vaname.