Pengaruh Anestesi Menggunakan Larutan Etanol Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Kerang Abalon (Haliotis Squomata) Ukuran M (2,5-3,5 cm)

Main Author: Kurniawan, BachtiarAri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133761/1/LAPORAN_SKRIPSI_PDF.pdf
http://repository.ub.ac.id/133761/
ctrlnum 133761
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/133761/</relation><title>Pengaruh Anestesi Menggunakan Larutan Etanol Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Kerang Abalon (Haliotis Squomata) Ukuran M (2,5-3,5 cm)</title><creator>Kurniawan, BachtiarAri</creator><subject>333.91 Water and lands adjoining bodies of water</subject><description>Saat ini pengembangan budidaya laut lebih banyak mengarah pada ikan- ikan yang bernilai tinggi dan tiram mutiara, sementara di perairan Indonesia masih banyak biota-biota laut yang masih bisa dikembangkan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi, salah satunya adalah abalone (Haliotis squomata). Anestesi adalah pembiusan, yang secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. Seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Etanol (disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman. Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas. Bahan ini dapat memabukkan jika diminum. Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C H OH atau rumus empiris C H O. Pada penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan larutan etanol ini tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap kehidupan abalon baik dalam jangka panjang ataupun jangka pendek. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh anestesi etanol dalam proses pemanenan benih kerang abalon dan untuk mengetahui dosis terbaik untuk proses pemanenan benih kerang abalon. Penelitian ini dilakukan di Desa Musi, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng, Bali. Dengan metode yang digunakan metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan, perlakuan K sebagai kontrol, perlakuan A dosis 200 ml/10L, perlakuan B dosis 300 ml/10L, perlakuan C dosis 400 ml/10L. Sedangkan parameter utama yang diamati adalah waktu benih kerang abalon mulai pingsan dan survival rate. Sebagai parameter pendukung dalam penelitian ini yang diamati suhu, pH, salinitas, dan DO. Dari hasil penelitian ini kerang abalon yang mengalami proses pingsan tercepat pada perlakuan C yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 1,27 menit, sedangkan untuk abalon yang mengalami proses pingsan paling lama ditunjukkan pada perlakuan A yaitu dengan rata-rata sebesar 4,30 menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan maka semakin cepat pula abalon itu mulai pingsan. Sedangkan kelulushidupan pada penelitian ini yang paling tinggi yaitu pada perlakuan B dengan pemberian dosis 300 ml/10L, dengan nilai persentase yang dihasilkan 98,33%. Selanjutnya pada hubungan regresi kelulushidupan kerang abalon menunjukkan persamaan sebagai berikut y=17.12+0.6186x -0.0012x2 dengan R2=0,982. Selanjutnya dari persamaan tersebut diketahui titik optimum sebesar 257,75. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa dari dosis yang ditentukan sangat berpengaruh terhadap proses pemanenan benih kerang abalon, dikarenakan hasil yang didapatkan sangat berbeda nyata untuk setiap perlakuan. Pada pengamatan kualitas air, menunjukkan hasil yang sangat normal dari setiap parameter yang diamati. Kisaran suhu antara 27,4&#x2013;30oC, pH pada kisaran 7,1&#x2013;9,0, Salinitas pada kisaran 32&#x2013;36 ppt, DO pada kisaran 4,5&#x2013;9,3 mg/l. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kualitas air yang diamati dalam kisaran normal. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan larutan etanol sangat efektif dalam proses pemanenan benih kerang abalon dan penggunaan anestesi dalam proses pemanenan benih kerang abalon dapat diaplikasikan pada skala besar maupun skala kecil sehingga dapat mengurangi kematian terhadap kerang abalon tersebut.</description><date>2014-11-10</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/133761/1/LAPORAN_SKRIPSI_PDF.pdf</identifier><identifier> Kurniawan, BachtiarAri (2014) Pengaruh Anestesi Menggunakan Larutan Etanol Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Kerang Abalon (Haliotis Squomata) Ukuran M (2,5-3,5 cm). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2014/432/051407711</relation><recordID>133761</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Kurniawan, BachtiarAri
title Pengaruh Anestesi Menggunakan Larutan Etanol Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Kerang Abalon (Haliotis Squomata) Ukuran M (2,5-3,5 cm)
publishDate 2014
topic 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
url http://repository.ub.ac.id/133761/1/LAPORAN_SKRIPSI_PDF.pdf
http://repository.ub.ac.id/133761/
contents Saat ini pengembangan budidaya laut lebih banyak mengarah pada ikan- ikan yang bernilai tinggi dan tiram mutiara, sementara di perairan Indonesia masih banyak biota-biota laut yang masih bisa dikembangkan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi, salah satunya adalah abalone (Haliotis squomata). Anestesi adalah pembiusan, yang secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. Seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Etanol (disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman. Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas. Bahan ini dapat memabukkan jika diminum. Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C H OH atau rumus empiris C H O. Pada penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan larutan etanol ini tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap kehidupan abalon baik dalam jangka panjang ataupun jangka pendek. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh anestesi etanol dalam proses pemanenan benih kerang abalon dan untuk mengetahui dosis terbaik untuk proses pemanenan benih kerang abalon. Penelitian ini dilakukan di Desa Musi, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng, Bali. Dengan metode yang digunakan metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan, perlakuan K sebagai kontrol, perlakuan A dosis 200 ml/10L, perlakuan B dosis 300 ml/10L, perlakuan C dosis 400 ml/10L. Sedangkan parameter utama yang diamati adalah waktu benih kerang abalon mulai pingsan dan survival rate. Sebagai parameter pendukung dalam penelitian ini yang diamati suhu, pH, salinitas, dan DO. Dari hasil penelitian ini kerang abalon yang mengalami proses pingsan tercepat pada perlakuan C yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 1,27 menit, sedangkan untuk abalon yang mengalami proses pingsan paling lama ditunjukkan pada perlakuan A yaitu dengan rata-rata sebesar 4,30 menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan maka semakin cepat pula abalon itu mulai pingsan. Sedangkan kelulushidupan pada penelitian ini yang paling tinggi yaitu pada perlakuan B dengan pemberian dosis 300 ml/10L, dengan nilai persentase yang dihasilkan 98,33%. Selanjutnya pada hubungan regresi kelulushidupan kerang abalon menunjukkan persamaan sebagai berikut y=17.12+0.6186x -0.0012x2 dengan R2=0,982. Selanjutnya dari persamaan tersebut diketahui titik optimum sebesar 257,75. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa dari dosis yang ditentukan sangat berpengaruh terhadap proses pemanenan benih kerang abalon, dikarenakan hasil yang didapatkan sangat berbeda nyata untuk setiap perlakuan. Pada pengamatan kualitas air, menunjukkan hasil yang sangat normal dari setiap parameter yang diamati. Kisaran suhu antara 27,4–30oC, pH pada kisaran 7,1–9,0, Salinitas pada kisaran 32–36 ppt, DO pada kisaran 4,5–9,3 mg/l. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kualitas air yang diamati dalam kisaran normal. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan larutan etanol sangat efektif dalam proses pemanenan benih kerang abalon dan penggunaan anestesi dalam proses pemanenan benih kerang abalon dapat diaplikasikan pada skala besar maupun skala kecil sehingga dapat mengurangi kematian terhadap kerang abalon tersebut.
id IOS4666.133761
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:05:25Z
last_indexed 2021-10-28T07:22:44Z
recordtype dc
_version_ 1751453702862929920
score 17.538404