Eksplorasi Bakteri Rizosfer Pada Tanaman Kubis Di Ub Forest Dan Uji Ketahanannya Terhadap Insektisida Berbahan Aktif Klorantraniliprol
Main Author: | Pebriyani, Shanti Dewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13376/1/SHANTI%20DEWI%20PEBRIYANI.pdf http://repository.ub.ac.id/13376/ |
Daftar Isi:
- UB Forest merupakan hutan pendidikan yang terdiri atas hutan konservasi dan hutan produksi. Jenis tanaman pada hutan produksi didominasi oleh pinus. Tanaman bawa htegakan yang diusahakan oleh masyarakat setempat antara lain kopi, hortikultura dan tanaman obat-obatan. Lahan di UB Forest sering kali dialih fungsikan menjadi berbagai sistem penggunaan seperti lahan pertanian dan pemukiman yang menyebabkan terjadinya perubahan vegetasi. Kondisi lingkungan yang berubah akan mempengaruhi populasi, keanekaragaman dan aktivitas mikroba tanah. Tanah mengandung berbagai macam mikroba yang memiliki peranan penting. Salah satu mikroba yang berperan penting dalam menjaga kesuburan dan kualitas tanah adalah bakteri. Faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah bakteri rizosfer salah satunya input kimiawi. Input kimia yang digunakan oleh petani di UB Forest yaitu insektisida dengan bahan aktif klorantraniliprol. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji kelimpahan bakteri rizosfer di UB Forest dan mengkaji pengaruh aplikasi insektisida dengan bahan aktif klorantraniliprol terhadap kelimpahan bakteri rizosfer. Penelitian dilaksanakan dengan mengambil sampel tanah pada lahan dengan aplikasi insektisida dan tanpa aplikasi insektisida. Isolasi, purifikasi, dan identifikasi bakteri dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2018 sampai dengan bulan Juli 2018. Metode pelaksanaan penelitian yang dilakukan meliputi survei lahan, eksplorasi bakteri rizosfer,komparasi dan karakterisasi bakteri secara biokimia dan fisiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani yang menerapkan lahan dengan aplikasi insektisida terdapat penambahan bahan masukan seperti pupuk NPK , dolomit, pupuk kandang, dan insektisida berbahan aktif klorantraniliprol. Lahan tanpa aplikasi insektisida petani menambahkan bahan masukan yaitu pupuk kandang dan pupuk daun saja. Intensitas serangan penyakit busuk hitam Xanthomonas campestris pada lahan yang diaplikasikan insektisida lebih tinggi yaitu mencapai 55%. Sedangkan pada lahan tanpa aplikasi insektisida intensitas serangan penyakit busuk hitam X. Campestris hanya10%. Kelimpahan bakteri rizosfer pada lahan tanpa aplikasi insektisida lebih tinggi dibandingan dengan lahan yang diaplikasikan insektisida yaitu sebesar 4,27 x 1010cƒu/gdan 2,67x 1010cƒu/g. Jumlah genus yang ditemukan pada lahan tanpa aplikasi insektisida yaitu 7 genus yang terdiri dari Pseudomonas sp., Xanthomonas sp., Erwinia sp., Pantoea sp., Staphylococcus sp., Corynebacterium sp., dan Bacillus sp. Sedangkan pada lahan dengan aplikasi insektisida yaitu Xanthomonas sp., Pantoea sp., Erwinia sp., dan Xylophilus sp. Bakteri dominan yang ditemukan pada tiap lahan yaitu Erwinia sp, Xanthomonas sp dan Pantoea sp. Berdasarkan hasil uji peracunan insektisida pada ke 5 perlakuanpadaberbagaikonsentrasi didapatkan hasil yaitu keempat bakteri dominan mampu tumbuh pada konsentrasi tertinggi yaitu 2,5 ml/L. Bakteri yang mampu tumbuh pada media NA yang mengandung insektisida merupakan bakteri yang tahan dan tidak terpengaruh akibat adanya penambahan insektisida.