Pengaruh Penggunaan Larutan Ethanol Sebagai Anestesi dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan Benih Abalon (Haliotis squamata) Ukuran L (≥ 4 cm)

Main Author: Pranda, AghataDian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133756/1/Skripsi_Aghata_D_Pranda_105080501111004.pdf
http://repository.ub.ac.id/133756/
Daftar Isi:
  • Abalon merupakan salah satu jenis kerang yang menjadi komoditi perikanan dunia yang saat ini sedang mengalami peningkatan permintaan terutama dari pasar intenasional. Pemanfaatan sumberdaya laut tidak hanya dilakukan melalui penangkapan, tetapi juga perlu dikembangkan melalui usaha budidaya. Budidaya abalon mempunyai prospek yang cukup baik, budidaya abalon sudah selayaknya dijadikan salah satu alternatif usaha di masa yang akan datang. Masalah yang sedang dihadapi pada budidaya abalon sekarang ini ialah jumlah kematian benih abalon pasca grading. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 20 April – 3 Mei 2014 di Desa Musi, Gerokgak, Buleleng, Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui kadar ethanol yang optimal dalam meningkatkan kelulushidupan benih abalon ukuran L pasca panen. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan dan tiga ulangan. Sebagai perlakuan yaitu kadar ethanol yang berbeda (A=30 ml/L, B=40 ml/L, dan C=50 ml/L). Parameter utama pada penelitian ini adalah kelulushidupan benih abalon (%), sedangkan parameter penunjang yakni lama waktu benih abalon untuk pingsan dan kualitas air (suhu, DO, pH, salinitas). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelulushidupan benih abalon pasca panen dan diadakan pemeliharaan secara berturut-turut dari perlakuan A=30 ml/L, 40 ml/L, dan 50 ml/L adalah 83,33%, 93,33%, dan 100% dengan didapatkan persamaan linier Y = 58,8867 + 0,8333x. Sehingga dapat dikatakan bahwa kadar ethanol yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (F hitung > F tabel 1%). Sedangkan untuk parameter penunjang, pada lama waktu benih abalon pingsan yaitu A= 100 detik, B=54,67 detik, dan C= 41,33 detik dengan persamaan linier Y = 182,67 - 2,9333x. Pada pengamatan kualitas air harian untuk nilai suhu berkisar antara 27,6 – 30,2oC, nilai DO berkisar antara 8,3 – 9,3 ppm, nilai pH antara 7,7 – 8,2, dan salinitas berkisar antara 32 – 35 ppt. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan ethanol sebagai anestesi dengan kadar yang berbeda dapat meningkatkan nilai kelulushidupan yang berbeda pula dan perlakuan yang paling optimal dalam penelitian ini adalah perlakuan C yang menggunakan kadar ethanol 50 ml/L dengan nilai kelulushidupan mencapai 100%.