Studi Kandungan Mineral “Teh” Alga Coklat Sargassum Christaefolium

Main Author: Septina, EldaRio
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133732/1/Laporan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/133732/
Daftar Isi:
  • Alga coklat memiliki senyawa bioaktif seperti alginat, alginat tersebut terakumulasi setelah bercampur dengan mineral dari laut, seperti Na, Cl, Fe, K, Mg, Si, P, Ca, Y, dan Br. alga coklat merupakan tumbuhan yang digunakan sebagai bahan biosorpsi logam berat, karena dinding selnya berfungsi sebagai penukar ion, dapat juga digunakan sebagai indikator pencemaran (logam berat) Cadmium, Cu, dan Pb. Tidak menutup kemungkinan bahwa rumput laut coklat yang akan digunakan sebagai produk konsumsi memiliki kandungan senyawa berbahaya yang tidak baik bagi kesehatan. Alga coklat Sargassum sp. merupakan bioabsorpsi yang baik bagi logam berat. Dinding sel mereka berisi asam alginat dan polisakarida sulfat yang memiliki konsentrasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa itu semua merupakan fungsi dari polisakarida, yang tidak dimiliki oleh tumbuhan darat. Karena itu, memungkinkan alga tersebut dijadikan penyerap ion metalik dengan menggunakan semacam larutan garam melalui ion exchange. Selama ini Sargassum hanya dianggap sebagai sampah yang mengganggu nelayan. Melimpahnya alga coklat Sargassum menimbulkan masalah baru antara lain bau laut yang khas, penampakan yang kurang menarik, hingga pemanfaatannya yang kurang. Dari kelemahan tersebut alga coklat jenis Sargassum cristaefolium dimanfaatkan oleh masyarakat Cabiya. Sumenep, Madura untuk dijadikan teh. Oleh karena itu, penelitan ini dilakukan untuk memberikan informasi kandungan mineral apa saja yang masih terkandung pada “teh” alga coklat Sargassum cristaefolium. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2014. Penelitian bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis metode eksploratif deskriptif. Metode eksploratif deskriptif ini merupakan metode penelitian studi kasus (mempelajari) tanpa memakai hipotesis dan mendiskripsikannya sesuai keadaan sekarang. Metode ini dilakukan untuk mencapai tujuan utama yaitu mengetahui kandungan mineral pada “teh” alga coklat Sargassum cristaefolium dan kandungan fikokoloid dari “teh” alga coklat tersebut. Alga coklat Sargassum cristaefolium ini akan diberi perlakuan “teh” (dengan cara rumput laut di cuci bersih dengan air mengalir dan direndam larutan kapur pH 11 selama 6 jam, lalu dikeringkan). Metode pengujian mineral yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrometry), sedangkan metode pengujian fikokoloidnya menggunakan metode ektraksi untuk menentukan rendemen dari karaginan, agar, dan alginat. Hasil penelitian mengenai studi kandunganl mineral “teh” alga coklat (Sargassum cristaefolium) didapatkan fikokoloid sebagai pengikat ion pada daun dan batang alga coklat Sargassum cristaefolium didominasi oleh alginat (13,4 % dan 17,9 %) (OH : 3200-3600 cm-1, dan “teh” Sargassum cristaefolium memiliki kandungan mineral anion tertinggi pada daun yaitu mineral Cl (7,7 %), SO3 (12,16 x 10-3). I (4,8 %). Mineral kation yaitu Zn (6,9 x 10-5 %), mineral Na tertinggi pada batang sebesar 31 x 10-5, dan tidak terdeteksi mineral K, Ca, Mg . Logam berat tertinggi pada daun yaitu Cd (7,2 x 10-5 %), Pb (3,5 x 10-5 %), dan tidak terdeteksi Hg. Pada penelitian ini uji mineral hanya perwakilan dari kation, anion, dan logam berat. Disarankan adanya studi lanjutan tentang uji mineral yang lebih lengkap menggunakan uji gel strenght dan titrimetri kadar mineral pada “teh” Sargassum cristaefolium.