Pengaruh Pemberian Larutan Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Kelulushidupan Dan Histopatologi Insang Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Yang Diinfeksi Bakteri Pseudomonas Fluorescens

Main Author: Mujtahidah, Imama
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133724/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/133724/
ctrlnum 133724
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/133724/</relation><title>Pengaruh Pemberian Larutan Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Kelulushidupan Dan Histopatologi Insang Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Yang Diinfeksi Bakteri Pseudomonas Fluorescens</title><creator>Mujtahidah, Imama</creator><subject>333.91 Water and lands adjoining bodies of water</subject><description>Pada budidaya ikan, air dapat menjadi perantara bagi penularan bibit penyakit. Apabila air yang digunakan dalam budidaya telah tercemar atau mempunyai kualitas yang tidak memenuhi persyaratan untuk budidaya lele dumbo, maka ikan budidaya tersebut akan terserang bibit penyakit atau parasit yang hidup pada air tersebut (Anonim, 2003 dalam Alamanda et.al., 2006). Kegiatan budidaya secara intensif pada ikan lele dumbo dengan padat tebar yang tinggi akan menimbulkan penyakit akibat amoniak yang tinggi pula dari sisa pakan serta kotoran ikan. Salah satunya yaitu penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas fluorescens dimana merupakan salah satu jenis bakteri gram negatif yang menyerang komoditas air tawar. Ikan yang terserang bakteri ini menunjukkan gejala klinis berupa munculnya bisul pada bagian sirip, rongga perut dan kulit. Aktivitas dari bakteri ini dapat menyebabkan pendarahan pada bagian yang luka (haemorragic septicemia) dan juga kematian massal (Kordi, 2004). Upaya penanggulangan penyakit ikan selama ini bertumpu pada penggunaan antibiotik dan disinfektan dengan alasan antibiotik mudah didapat, praktis dan apabila tepat penggunaannya cukup efektif. Namun penggunaan antibiotik menimbulkan masalah salah satunya pathogen yang resisten dan residu antibiotic di dalam tubuh ikan. Saat ini, telah banyak pemanfaatan tanaman obat tradisional dalam menanggulangi penyakit, salah satunya dengan pemanfaatan buah manggis (Garcinia mangostana L), kulit buah manggis mengandung senyawa xanthone yang bersifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis larutan kulit manggis (G. Mangostana L.) yang berbeda terhadap kelulushidupan dan histopatologi insang ikan lele dumbo (C. gariepinus) setelah diinfeksi dengan bakteri P. fluorescens. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan yaitu memberikan larutan kulit manggis dengan dosis yang berbeda-beda yaitu perlakuan A (1ppt), B (3ppt), C(5ppt), D(7ppt), dan kontrol positif dan diujikan pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diinfeksi bakteri Psedomonas fluorescens dan dilihat histopatologi insang serta kelulushidupan ikan lele dumbo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian larutan kulit manggis (G. mangostana L.) berpengaruh terhadap kelulushidupan ikan lele dumbo (C. griepinus) dimana nilai SR tertinggi terdapat pada perlakuan B (3 ppt) sebesar 93,33% diikuti oleh perlakuan C (5 ppt) sebesar 50%, perlakuan A (1 ppt) sebesar 46,67% dan perlakuan D (7 ppt) sebesar 33,33% Untuk hasil histopatologi menunjukkan pemberian larutan kulit manggis (G. mangostana L.) sebagai obat dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap insang ikan lele dumbo. Hasil uji histopatologi insang menunjukkan mulai pulihnya insang yang mula-mula mengalami pembengkakan. Dari penampang gambar insang terdapat kerusakan lamella sekunder terbanyak yaitu pada dosis 7 ppt. Dimana terjadi nekrosis sehingga terbentuk edema pada insang. Hal tersebut disebabkan terlalu tinggi dosis yang diberikan sehingga mengakibatkan sel-sel rusak. Karena obat yang diberikan akan dapat menjadi racun terhadap ikan apabila dosis yang diberikan terlalu tinggi. Menurut pendapat Pelczar dan Chan (1988), semakin tinggi dosis antibakteri yang digunakan akan semakin cepat bakteri terbunuh. Namun penggunaan dosis yang terlalu tinggi tidak akan efektif, karena dapat membunuh ikan dan kurang ekonomis dala pemakaiannya. Selain itu, obat yang diberikan dengan dosis berlebih akan menjadi racun bagi inangnya (ikan). Dosis maksimal pemberian larutan kulit manggis yaitu 3.56 ppt dengan kelulushidupan ikan lele dumbo sebesar 76,4%. Sedangkan dosis optimum yaitu 1.5 ppt dengan tingkat kelulushidupan sebesar 57 %. Pemberian larutan kulit manggis dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap penyembuhan insang ikan lele dumbo (C. gariepinus). Hasil penelitian ini dapat disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai histopatologi organ dalam seperti hati dan ginjal agar dapat diketahui pengaruh pemberian larutan kulit buah manggis (G. mangostana) terhadap organ dalam dari ikan lele dumbo.</description><date>2014-06-02</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/133724/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf</identifier><identifier> Mujtahidah, Imama (2014) Pengaruh Pemberian Larutan Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Kelulushidupan Dan Histopatologi Insang Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Yang Diinfeksi Bakteri Pseudomonas Fluorescens. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2014/399/051406917</relation><recordID>133724</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Mujtahidah, Imama
title Pengaruh Pemberian Larutan Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Kelulushidupan Dan Histopatologi Insang Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Yang Diinfeksi Bakteri Pseudomonas Fluorescens
publishDate 2014
topic 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
url http://repository.ub.ac.id/133724/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/133724/
contents Pada budidaya ikan, air dapat menjadi perantara bagi penularan bibit penyakit. Apabila air yang digunakan dalam budidaya telah tercemar atau mempunyai kualitas yang tidak memenuhi persyaratan untuk budidaya lele dumbo, maka ikan budidaya tersebut akan terserang bibit penyakit atau parasit yang hidup pada air tersebut (Anonim, 2003 dalam Alamanda et.al., 2006). Kegiatan budidaya secara intensif pada ikan lele dumbo dengan padat tebar yang tinggi akan menimbulkan penyakit akibat amoniak yang tinggi pula dari sisa pakan serta kotoran ikan. Salah satunya yaitu penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas fluorescens dimana merupakan salah satu jenis bakteri gram negatif yang menyerang komoditas air tawar. Ikan yang terserang bakteri ini menunjukkan gejala klinis berupa munculnya bisul pada bagian sirip, rongga perut dan kulit. Aktivitas dari bakteri ini dapat menyebabkan pendarahan pada bagian yang luka (haemorragic septicemia) dan juga kematian massal (Kordi, 2004). Upaya penanggulangan penyakit ikan selama ini bertumpu pada penggunaan antibiotik dan disinfektan dengan alasan antibiotik mudah didapat, praktis dan apabila tepat penggunaannya cukup efektif. Namun penggunaan antibiotik menimbulkan masalah salah satunya pathogen yang resisten dan residu antibiotic di dalam tubuh ikan. Saat ini, telah banyak pemanfaatan tanaman obat tradisional dalam menanggulangi penyakit, salah satunya dengan pemanfaatan buah manggis (Garcinia mangostana L), kulit buah manggis mengandung senyawa xanthone yang bersifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis larutan kulit manggis (G. Mangostana L.) yang berbeda terhadap kelulushidupan dan histopatologi insang ikan lele dumbo (C. gariepinus) setelah diinfeksi dengan bakteri P. fluorescens. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan yaitu memberikan larutan kulit manggis dengan dosis yang berbeda-beda yaitu perlakuan A (1ppt), B (3ppt), C(5ppt), D(7ppt), dan kontrol positif dan diujikan pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diinfeksi bakteri Psedomonas fluorescens dan dilihat histopatologi insang serta kelulushidupan ikan lele dumbo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian larutan kulit manggis (G. mangostana L.) berpengaruh terhadap kelulushidupan ikan lele dumbo (C. griepinus) dimana nilai SR tertinggi terdapat pada perlakuan B (3 ppt) sebesar 93,33% diikuti oleh perlakuan C (5 ppt) sebesar 50%, perlakuan A (1 ppt) sebesar 46,67% dan perlakuan D (7 ppt) sebesar 33,33% Untuk hasil histopatologi menunjukkan pemberian larutan kulit manggis (G. mangostana L.) sebagai obat dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap insang ikan lele dumbo. Hasil uji histopatologi insang menunjukkan mulai pulihnya insang yang mula-mula mengalami pembengkakan. Dari penampang gambar insang terdapat kerusakan lamella sekunder terbanyak yaitu pada dosis 7 ppt. Dimana terjadi nekrosis sehingga terbentuk edema pada insang. Hal tersebut disebabkan terlalu tinggi dosis yang diberikan sehingga mengakibatkan sel-sel rusak. Karena obat yang diberikan akan dapat menjadi racun terhadap ikan apabila dosis yang diberikan terlalu tinggi. Menurut pendapat Pelczar dan Chan (1988), semakin tinggi dosis antibakteri yang digunakan akan semakin cepat bakteri terbunuh. Namun penggunaan dosis yang terlalu tinggi tidak akan efektif, karena dapat membunuh ikan dan kurang ekonomis dala pemakaiannya. Selain itu, obat yang diberikan dengan dosis berlebih akan menjadi racun bagi inangnya (ikan). Dosis maksimal pemberian larutan kulit manggis yaitu 3.56 ppt dengan kelulushidupan ikan lele dumbo sebesar 76,4%. Sedangkan dosis optimum yaitu 1.5 ppt dengan tingkat kelulushidupan sebesar 57 %. Pemberian larutan kulit manggis dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap penyembuhan insang ikan lele dumbo (C. gariepinus). Hasil penelitian ini dapat disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai histopatologi organ dalam seperti hati dan ginjal agar dapat diketahui pengaruh pemberian larutan kulit buah manggis (G. mangostana) terhadap organ dalam dari ikan lele dumbo.
id IOS4666.133724
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:05:20Z
last_indexed 2021-10-28T07:22:44Z
recordtype dc
_version_ 1751453703108296704
score 17.538404