Aktivitas Antibakteri Ekstrak Sargassum spp Dengan Pelarut Heksan Terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella thypii dan Escherichia coli

Main Author: Sulifah, Umi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133702/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/133702/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara penghasil rumput laut terbesar di dunia namun potensi tersebut masih belum dikembangkan. Salah satu potensinya yaitu rumput laut cokelat. Sargassum spp belum banyak dimanfaatkan bahkan seringkali merupakan sampah yang berserakan dan pengganggu bagi pelayaran kapal nelayan meskipun dapat dimanfaatkan sebagai sumber alginat karena kandungan bioaktifnya yang cukup tinggi. Sargassum spp memiliki potensi dalam penyembuhan penyakit kantung kemih, gondok, kolesterol, digunakan sebagai kosmetik, sumber alginat, antibakteri dan antioksidan. Ekstrak Sargassum menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan yang maksimal terhadap beberapa jenis bakteri patogen seperti Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Salmonella typhii, Escherichia coli. Senyawa antibakteri didefinisikan sebagai senyawa biologis atau kimia yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri. Pelarut heksan banyak digunakan untuk ekstraksi senyawa non polar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak heksan Sargassum spp terkuat membentuk zona bening terhadap pertumbuhan S. aureus, S. typhii dan E. coli, mendapatkan identitas senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak heksan Sargassum spp yang menghambat S. aureus, S. typhii dan E. coli. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juni 2014, di Laboratorium Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Mekatronika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang serta Laboratorium Forensik POLDA Jawa Timur Surabaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif merupakan metode penyelidikan yang menuturkan dan mengklasifikasikan data yang diperoleh dari berbagai teknik pengambilan data. Tujuannya adalah untuk memaparkan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta serta sifat dari suatu populasi tertentu. Hasil analisis uji fitokimia dapat diketahui bahwa ekstrak heksan Sargassum spp mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin. Sedangkan hasil analisis uji GC-MS dapat diketahui bahwa senyawa yang diduga berfungsi sebagai antibakteri antara lain methoxyacetic acid, octadecane, eicosane, pentadecane dan docosane. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak heksan Sargassum spp dapat digunakan sebagai anti S. aureus, S. typhii dan E. coli. Hal ini ditunjukkan dengan adanya zona hambat yang cukup baik pada konsentrasi 15.000 ppm.