Teknik Pengkondisian Suhu dengan Lama Waktu Transportasi yang Berbeda Terhadap Tingkat Kelulushidupan Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac.) dengan Sistem Tertutup
Daftar Isi:
- Ikan gurami merupakan komoditas ikan air tawar yang memiliki beberapa keunggulan, seperti teknologi pembenihan serta pembesarannya telah dikuasai dan mudah diterapkan, telah berkembang di masyarakat di hampir seluruh wilayah Indonesia, bernilai ekonomis, dapat dilakukan dalam skala rumah tangga sampai industri serta memiliki pasar lokal maupun pasar ekspor yang sangat potensial. Berbagi upaya dilakukan untuk meningkatkan tingkat kelulushidupan dalam sistem transportasi benih ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Salah satunya dengan teknik pengkondisian suhu pada sistem transportasi tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk mencari waktu maksimal ketahanan hidup benih ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.) dengan perbedaan lama waktu pengangkutan pada transportasi sistem tertutup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan, 3 kali ulangan dan 1 kontrol. Perlakuan yang digunakan adalah perbedaan lama waktu transportasi, yaitu A (6 jam), B (9 jam), C (12 jam), D (15 jam) dengan pengkondisian suhu 230C dan kontrol (12 jam) tanpa penurunan suhu. Hasil dari penelitian ini yakni semakin lama waktu transportasi jumlah benih ikan gurami yang hidup semakin sedikit. Nilai kelulushidupan benih ikan gurami tertinggi setelah transportasi terdapat pada perlakuan kontrol yakni 100 % dan nilai kelulushidupan terendah terdapat pada transportasi selama 15 jam yakni 69,17%. Perhitungan sidik ragam terhadap nilai kelulushidupan benih ikan gurami setelah transportasi menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Hasil rata-rata kelulushidupan pasca pemeliharaan terbaik, terdapat pada perlakuan kontrol yaitu dengan lama transpotasi 12 jam tanpa penurunan suhu dan nilai kelulushidupan terendah pada lama pengangkutan 15 jam. Perhitungan sidik ragam terhadap nilai kelulushidupan pasca transportasi menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata atau F hitung < F tabel 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disarankan untuk jarak yang tergolong cukup dekat dengan waktu hingga 12 jam sebaiknya suhu air tidak perlu diturunkan dengan suhu optimal sekitar 25-28oC tetapi apabila jarak tempuh lebih dari 15 jam suhu perlu diturunkan 23oC, caranya adalah dengan memberi es secara bertahap pada media air transportasi hingga mencapai suhu yang dikehendaki.