Perbaikan Produksi Tanaman Jagung Pada Tanah Ultisol Menggunakan Abu Terbang Batubara Dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit

Main Author: Wilujeng, Retno
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13369/1/RETNO%20WILUJENG.pdf
http://repository.ub.ac.id/13369/
Daftar Isi:
  • Potensi Ultisol di Kalimantan Timur untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dihadapkan pada kendala ketersediaan fosfor akibat rendahnya pH tanah dan tingginya kelarutan unsur aluminium (Al). Perbaikan kesuburan tanah dengan meningkatkan ketersediaan P dapat dilakukan dengan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (KTKKS), dan abu terbang batubara (ATB) Namun demikian, ketersediaan ATB dan KTKKS yang berlimpah belum pernah dimanfaatkan untuk perbaikan produktivitas Ultisol. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh kombinasi aplikasi abu terbang batubara (ATB) dan kompos tandan kosong kelapa sawit (KTKKS) terhadap ketersediaan fosfor pada Ultisol dari Kalimantan Timur dan produksi tanaman jagung. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dan rumah plastik di daerah Tlogomas pada bulan Juli 2017 - Juli 2018. Bahan penelitian yang digunakan adalah tanah (Ultisol Kalimantan Timur), kompos tandan kosong kelapa sawit (KTKKS), dan abu terbang batubara (ATB). Percobaan kombinasi ATB dan KTKKS terdiri atas 7 perlakuan dengan 3 ulangan. Penelitian dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu (1) percobaan inkubasi di laboratorium, dan (2) percoban pertumbuhan tanaman jagung di rumah kaca. Percobaan tahap 1 (inkubasi di laboratorium) dilakukan dalam kondisi tidak tercuci (non-leaching incubation) berlangsung selama 42 hari. Pengamatan yang dilakukan meliputi (1) pH tanah tersedia diamati pada 0, 3, 7, 21, 42 hari setelah inkubasi (HSI, (2) P tanah tersedia diamati pada 0, 3, 7, 21,42 HSI, dan (3) sifat kimia tanah pendukung: C-organik, P total, Al-dd diamati pada pada 42 HSI. Percobaan pertumbuhan di rumah kaca (tahap 2), dilakukan dengan menumbuhkan tanaman jagung dengan perlakuan yang sama dengan penlitin tahap 1. Tinggi tanaman diamati setiap minggu. Pada saat panen (umur 90 hari), diamati luas daun, berat kering brangkasan (tajuk dan akar), berat jagung dengan tongkol, dan berat tongkol tanpa kelobot Hasil inkubasi tanah menunjukkan terjadi penurunan kadar Al-dd pada tanah, peningkatan P-Total, dan P-Tersedia. Kombinasi aplikasi abu terbang batubara (ATB) dan kompos tandan kelapa sawit (KTKKS) tidak berpengaruh nyata pada pH tanah, C-Organik tanah dan kapasitas menahan air tanah. Hasil percobaan penanaman di rumah plastic menunjukkan pemberian ATB dan KTKKS tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, luas daun 12 MST, berat brangkasan, berat togkol berkelobot, dan berat tongkol tanpa kelobot.