Aktivitas Antibakteri Ekstrak Sargassum spp Dari Pelarut Aseton dan Etil Asetat Dengan Perbandingan 75:25 Terhadap Salmonella typhii, Eschericia coli dan Staphylococcus aureus

Main Author: Meha, MartinLuther
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133679/1/Skripsi_Martin_Full_PDF.pdf
http://repository.ub.ac.id/133679/
Daftar Isi:
  • Sargassum spp termasuk jenis alga coklat merupakan sumber potensi senyawa bioaktif yang mengandung antibakteri alami. Sargassum spp segar diperoleh dari perairan Madura, Jawa Timur. Ekstrak Sargassum spp dilarutkan menggunakan perpaduan pelarut aseton dan etil asetat dengan perbandingan masing-masing 3:1. Bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalah bakteri pathogen yaitu E. coli, S. typhii dan S. aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak aseton dan etil asetat Sargassum spp terkuat untuk menghambat Salmonella typhii, Eschericia coli dan Staphylococcus aureus serta Mendapatkan senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung pada ekstrak terkuat Sargassum spp. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Mekatronika Fakultas Teknologi Pangan Universitas Brawijaya Malang serta Laboratorium Forensik Cabang Surabaya POLDA Surabaya Jawa Timur pada bulan April 2014 sampai Juni 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk mencapai tujuan utama yaitu mengetahui daya hambat ekstrak rumput laut Sargassum spp dengan pelarut aseton dan etil asetat terhadap bakteri E. coli, S. typhii dan S. aureus. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian adalah ekstrak bioaktif Sargassum spp. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah perbedaan lebar diameter daerah hambatan antibakteri yang terlihat sebagai zona bening di sekitar kertas cakram dan dinyatakan dalam satuan mm. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji fitokimia didapatkan bahwa Sargassum spp mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai antibakteri antara lain; alkaloid, saponin dan flavonoid. Hasil analisis dengan metode GC, terdapat 4 senyawa antibakteri yang terekstrak dari Sargassum spp antara lain Cyclononasiloxane, Tetramethyl-2- hexadecen-1-ol, Eicosamethylcyclodecasiloxane dan Silicone Oil. Hasil dari ketiga konsentrasi yaitu 15.000, 10.000 dan 5000 ppm yang digunakan sebagai konsentrasi ekstrak aseton dan etil asetat Sargassum spp yang menghasilkan daya antibakteri terbaik terdapat pada konsentrasi 15000 ppm. Sedangkan untuk kontrol tetrasiklin didapatkan hasil diameter zona hambat terbaik pada bakteri S.aureus. Disarankan pada penelitian selanjutnya agar digunakan ekstrak murni dari Sargassum spp dengan konsentrasi yang lebih tinggi dan pemurnian ekstrak agar dihasilkan daya hambat yang lebih luas.