Pertumbuhan Rumput Laut (Gracilaria Verucosa) Pada Budidaya Monokultur Dan Polikultur Di Tambak Desa Pandan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan Madura

Main Author: Nikma, Lailatun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133654/1/LAPORAN_SKRIPSI.PDF.pdf
http://repository.ub.ac.id/133654/
Daftar Isi:
  • Rumput laut memiliki potensi yang sangat besar untuk perikanan indonesia dengan pembudidayaannya dilakukan di laut maupun di tambak. Salah satu rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di tambak adalah jenis G. verrucosa. Usaha budidaya rumput laut G. verrucosa di tambak dapat dilakukan secara monokultur dan polikultur. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui produksi dan pertambahan berat rumput laut G. verrucosa pada budidaya monokultur dan polikultur serta untuk mengetahui perbedaan nitrat dan orthofosfat pada budidaya monokultur dan polikultur. Penelitian ini dilaksanakan di Tambak PT. Unicam Desa Pandan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura. Pengukuran kualitas air dilakukan di Laboraturium Ilmu-Ilmu Perairan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Penebaran sampel pada tambak budidaya monokultur dan polikultur terdiri dari 3 tambak dan budidaya polikultur masing-masing terdiri dari 3 tambak. Pada masing-masing tambak monokultur dan polikultur penebaran sampel dilakukan di 3 tempat yaitu inlet, tengah, dan outlet. Pengambilan sampel rumput laut G. verrucosa dan ikan bandeng serta pengukuran kualitas air dilakukan dengan selang waktu 1 minggu sebanyak 7 kali sehingga total sebanyak 49 hari dan dimulai pada hari ke-0. Produksi rumput laut pada tambak monokultur dari minggu ke-0 sampai minggu ke-7 menjadi 282,78 gram dan pada tambak polikultur menjadi 311,33 gram. Laju pertumbuhan spesifik rumput laut G. verrucosa pada tambak monokultur dari minggu ke-1 sampai minggu ke-7 berkisar 1,07-3,28% dan pada tambak polikultur berkisar 1,25-3,38%. Produksi ikan bandeng pada tambak polikultur dari minggu ke-0 sampai minggu ke-7 di tambak polikultur berkisar 16,10-116,93 gram. Laju pertumbuhan spesifik ikan bandeng pada tambak polikultur dari minggu ke-1 sampai minggu ke-7 berkisar 4,10-3,56%. Berdasarkan hasil pengukuran nitrat selama Penelitian pada tambak monokultur berkisar 0,326-0,891 ppm dan tambak polikultur berkisar 0.349–1,070 ppm. Hasil pengukuran orthofosfat di tambak budidaya rumput laut G. verrucosa pada tambak monokultur berkisar 0,026-0,130 ppm dan tambak polikultur berkisar 0,031–0,164 ppm. Hasil pengukuran salinitas di tambak monokultur hasil berkisar 27-34 ppt dan tambak polikultur berkisar 29-34 ppt. Hasil pengukuran oksigen terlarut pada tambak monokultur berkisar 5,1-7,4 ppm dan tambak polikultur berkisar 6,3-7,9 ppm. Hasil pengukuran pH pada tambak monokultur berkisar 7-9 dan pada tambak polikultur berkisar 7-9. Hasil penelitian untuk karbondioksida pada budidaya rumput laut G. verrucosa di tambak monokultur dan polikultur dari minggu ke-0 sampai minggu ke-7 tidak terdapat dalam bentuk karbondioksida bebas (CO2). Berdasarkan hasil pengukuran suhu di tambak monokultur berkisar antara 29–31oC dan pada tambak polikultur berkisar antara 29–32oC. Hasil penelitian untuk kecerahan tambak budidaya rumput laut G. verrucosa monokultur dan polikultur 100%. Kesimpulan dari Penelitian ini adalah laju pertumbuhan spesifik rumput laut G. verrucosa antara tambak monokultur dan polikultur berbeda. Hal ini karena pada tambak polikultur suplai nutrien untuk pertumbuhan rumput laut G. verrucosa lebih banyak dibandingkan pada tambak monokultur. Kandungan Nitrat dan orthofosfat antara tambak monokultur dan polikultur berbeda. Hal ini karena pada budidaya polikultur terdapat suplai nutrien dari ikan bandeng. Saran yang diberikan oleh Penelitian ini adalah disarankan para petambak di madura menggunakan budidaya polikultur karena dapat memberikan manfaat untuk produktivitas lahan yang tinggi. Selain itu, budidaya polikultur dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan pendapatan pembudidayaan ikan secara berkesinambungan.