Partisipasi Masyarakat Lokal Dan Pendatang Terhadap Konservasi Hutan Mangrove Di Pantai Clungup Dusun Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur

Main Author: Wibowo, FerikAntyoAgus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133589/1/SKRIPSI_FERIK_all.pdf
http://repository.ub.ac.id/133589/
ctrlnum 133589
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/133589/</relation><title>Partisipasi Masyarakat Lokal Dan Pendatang Terhadap Konservasi Hutan Mangrove Di Pantai Clungup Dusun Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur</title><creator>Wibowo, FerikAntyoAgus</creator><subject>639.2 Commercial fishing, whaling, sealing</subject><description>Peran penting mangrove yaitu bisa memberikan sumbangan berupa bahan organik bagi perairan di sekitarnya. Daun mangrove yang gugur melalui proses penguraian oleh mikroorganisme diuraikan menjadi sumber makanan bagi hewan laut. Perakaran yang kokoh dari mangrove memiiki kemampuan meredam pengaruh gelombang, menahan lumpur dan melindungi pantai dari abrasi. Mangrove juga dimanfaatkan beberapa hewan perairan seperti udang, ikan, dan kerang-kerangan sebagai tempat memijah (Soedharma, 2007). Akhir-akhir ini ekosistem mangrove secara terus-menerus mendapatkan tekanan akibat barbagai aktivitas manusia. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi membutuhkan berbagai sumberdaya guna memenuhi kebutuhan hidupnya, namun dalam pemanfaatannya sering kali kurang memperhatikan kelestarian sumberdaya tersebut. Tanpa pelestarian yang baik, benar dan bijaksana dikhawatirkan sumberdaya tersebut akan mengalami kepunahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengelolaan hutan mangrove yang ada di Sendangbiru, (2) Partisipasi masyarakat Sendangbiru dalam pengelolaan hutan mangrove yang ada di Sendangbiru, (3) Berapa nilai ekonomi dari ekosistem hutan mangrove yang ada di Sendangbiru. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada bulan Mei 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan teknik penelitian wawancara dan observasi. Sedangkan cara pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisa deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisa bagaimana pengelolaan hutan mangrove yang ada di Desa Sendangbiru dan bagaimana partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan hutan mangrove yang ada di Desa Sendangbiru. Sedangkan analisa deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisa nilai ekonomi dari hutan mangrove yang ada di Sendangbiru. Penelitian ini mencoba menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi diantaranya tentang aktifitas pengelolaan hutan mangrove yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar hutan mangrove, serta mengetahui proses-proses yang sedang berlangsung dalam pengelolaan konservasi hutan mangrove. Jenis mangrove yang mendominasi hutan mangrove di Pantai Clungup ini yaitu Rhizopora mucronata (bakau), Rhizopora apiculata (jangkar), Sonneratia alba (pedada/bogem), seluruh jenis mangrove ini menyebar secara merata. Masyarakat sekitar biasa menyebut pohon mangrove dengan nama lain tanjangan dan menyebut hutan mangrove dengan sebutan alas tanjangan. Manfaat ekonomi yang diambil langsung oleh masyarakat dari biota yang berada di ekosistem hutan mangrove lalu dijual. Berfungsi sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari makanan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bagi biota atau organisme yang berada di kawasan ekosistem hutan mangrove. Pengelolan dan partisipasi masyarakat Sendangbiru dalam mengelola ekosistem hutan mangrove yaitu, Pengelolaan ekosistem hutan mangrove yang ada di Sendangbiru dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pengawas Gatra Olah Alam Lestari (POKMASWAS GOAL). Partisipasi masyarakat lokal terhadap pengelolaan ekosistem hutan mangrove yang ada di Sendangbiru sangat baik dan berpartisipasi aktif, hal ini didukung oleh kegiatan masyarakat lokal yang mengelola ekosistem hutan mangrove mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga pengawasan. Partisipasi masyarakat pendatang terhadap pengelolaan ekosistem hutan mangrove di Sendangbiru masih kurang baik karena masyarakat pendatang hanya memanfaatkan hutan mangrove tanpa mempertimbangkan kerusakan ekosistem hutan mangrove, masyarakat pendatang menebang pohon mangrove untuk dijadikan bahan bangunan rumah dan kayu bakar, bahkan ada yang menangkap ikan menggunakan potassium. Nilai ekonomi dari ekosistem hutan magrove yang ada di Sendangbiru ada 3 macam yaitu nilai ekonomi dari penggunaan langsung, penggunaan tidak langung dan nilai pilihan. Nilai dari penggunaan langsung didapatkan Rp. 212.400.000/tahun untuk nilai udang dan Rp. 127.008.000/tahun untuk nilai kepiting, sedangkan nilai penggunaan tidak langsung diperoleh dari Fungsi Biologisnya sebagai Nursery, Feeding dan Spawning Ground yaitu sebesar Rp. 1.149.470.000/tahun, lalu nilai ekonomi yang terakhir dilihat dari nilai pilihan (option value) didapatkan nilai sebesar Rp 1.504.448.280/tahun. dengan nilai rupiah Rp. 11.992/US$. Dengan mempertimbangkan nilai ekonomi total dalam 1 tahun, implementasi dari penelitian yang dilakukan adalah diharapkan seluruh masyarakat sekitar hutan mangrove dapat menjaga kelestarian ekosistem hutan mangrove yang ada di Desa Sendangbiru. Pemanfaatan hutan mangrove untuk fungsi produksi diselenggarakan dengan memanfaatkan dan meningkatkan potensi dan produksi secara optimal dengan memperhatikan kelestarian sumberdaya dan kelayakan pemanfaatnya. Saran dari penelitian terhadap pengelolaan hutan mangrove yang ada di Dusun Sendangbiru yaitu: (1) Pemerintah lebih berkonsentrasi terhadap kelestarian lingkungan pesisir sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan, (2) Masyarakat lokal lebih pro aktif dan peduli terhadap pengelolaan hutan mangrove agar dapat meningkatkan nilai ekonomi dari ekosistem hutan mangrove, (3) Proses rehabilitasi lebih ditingkatkan, dengan melakukan pendekatan sosial kepada para pengguna hutan mangrove yang cenderung mengeksploitasi tanpa mempertimbangkan kerusakan yang akan terjadi.</description><date>2014-07-15</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/133589/1/SKRIPSI_FERIK_all.pdf</identifier><identifier> Wibowo, FerikAntyoAgus (2014) Partisipasi Masyarakat Lokal Dan Pendatang Terhadap Konservasi Hutan Mangrove Di Pantai Clungup Dusun Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2014/276/051405685</relation><recordID>133589</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Wibowo, FerikAntyoAgus
title Partisipasi Masyarakat Lokal Dan Pendatang Terhadap Konservasi Hutan Mangrove Di Pantai Clungup Dusun Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur
publishDate 2014
topic 639.2 Commercial fishing
whaling
sealing
url http://repository.ub.ac.id/133589/1/SKRIPSI_FERIK_all.pdf
http://repository.ub.ac.id/133589/
contents Peran penting mangrove yaitu bisa memberikan sumbangan berupa bahan organik bagi perairan di sekitarnya. Daun mangrove yang gugur melalui proses penguraian oleh mikroorganisme diuraikan menjadi sumber makanan bagi hewan laut. Perakaran yang kokoh dari mangrove memiiki kemampuan meredam pengaruh gelombang, menahan lumpur dan melindungi pantai dari abrasi. Mangrove juga dimanfaatkan beberapa hewan perairan seperti udang, ikan, dan kerang-kerangan sebagai tempat memijah (Soedharma, 2007). Akhir-akhir ini ekosistem mangrove secara terus-menerus mendapatkan tekanan akibat barbagai aktivitas manusia. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi membutuhkan berbagai sumberdaya guna memenuhi kebutuhan hidupnya, namun dalam pemanfaatannya sering kali kurang memperhatikan kelestarian sumberdaya tersebut. Tanpa pelestarian yang baik, benar dan bijaksana dikhawatirkan sumberdaya tersebut akan mengalami kepunahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengelolaan hutan mangrove yang ada di Sendangbiru, (2) Partisipasi masyarakat Sendangbiru dalam pengelolaan hutan mangrove yang ada di Sendangbiru, (3) Berapa nilai ekonomi dari ekosistem hutan mangrove yang ada di Sendangbiru. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada bulan Mei 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan teknik penelitian wawancara dan observasi. Sedangkan cara pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisa deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisa bagaimana pengelolaan hutan mangrove yang ada di Desa Sendangbiru dan bagaimana partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan hutan mangrove yang ada di Desa Sendangbiru. Sedangkan analisa deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisa nilai ekonomi dari hutan mangrove yang ada di Sendangbiru. Penelitian ini mencoba menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi diantaranya tentang aktifitas pengelolaan hutan mangrove yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar hutan mangrove, serta mengetahui proses-proses yang sedang berlangsung dalam pengelolaan konservasi hutan mangrove. Jenis mangrove yang mendominasi hutan mangrove di Pantai Clungup ini yaitu Rhizopora mucronata (bakau), Rhizopora apiculata (jangkar), Sonneratia alba (pedada/bogem), seluruh jenis mangrove ini menyebar secara merata. Masyarakat sekitar biasa menyebut pohon mangrove dengan nama lain tanjangan dan menyebut hutan mangrove dengan sebutan alas tanjangan. Manfaat ekonomi yang diambil langsung oleh masyarakat dari biota yang berada di ekosistem hutan mangrove lalu dijual. Berfungsi sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari makanan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bagi biota atau organisme yang berada di kawasan ekosistem hutan mangrove. Pengelolan dan partisipasi masyarakat Sendangbiru dalam mengelola ekosistem hutan mangrove yaitu, Pengelolaan ekosistem hutan mangrove yang ada di Sendangbiru dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pengawas Gatra Olah Alam Lestari (POKMASWAS GOAL). Partisipasi masyarakat lokal terhadap pengelolaan ekosistem hutan mangrove yang ada di Sendangbiru sangat baik dan berpartisipasi aktif, hal ini didukung oleh kegiatan masyarakat lokal yang mengelola ekosistem hutan mangrove mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga pengawasan. Partisipasi masyarakat pendatang terhadap pengelolaan ekosistem hutan mangrove di Sendangbiru masih kurang baik karena masyarakat pendatang hanya memanfaatkan hutan mangrove tanpa mempertimbangkan kerusakan ekosistem hutan mangrove, masyarakat pendatang menebang pohon mangrove untuk dijadikan bahan bangunan rumah dan kayu bakar, bahkan ada yang menangkap ikan menggunakan potassium. Nilai ekonomi dari ekosistem hutan magrove yang ada di Sendangbiru ada 3 macam yaitu nilai ekonomi dari penggunaan langsung, penggunaan tidak langung dan nilai pilihan. Nilai dari penggunaan langsung didapatkan Rp. 212.400.000/tahun untuk nilai udang dan Rp. 127.008.000/tahun untuk nilai kepiting, sedangkan nilai penggunaan tidak langsung diperoleh dari Fungsi Biologisnya sebagai Nursery, Feeding dan Spawning Ground yaitu sebesar Rp. 1.149.470.000/tahun, lalu nilai ekonomi yang terakhir dilihat dari nilai pilihan (option value) didapatkan nilai sebesar Rp 1.504.448.280/tahun. dengan nilai rupiah Rp. 11.992/US$. Dengan mempertimbangkan nilai ekonomi total dalam 1 tahun, implementasi dari penelitian yang dilakukan adalah diharapkan seluruh masyarakat sekitar hutan mangrove dapat menjaga kelestarian ekosistem hutan mangrove yang ada di Desa Sendangbiru. Pemanfaatan hutan mangrove untuk fungsi produksi diselenggarakan dengan memanfaatkan dan meningkatkan potensi dan produksi secara optimal dengan memperhatikan kelestarian sumberdaya dan kelayakan pemanfaatnya. Saran dari penelitian terhadap pengelolaan hutan mangrove yang ada di Dusun Sendangbiru yaitu: (1) Pemerintah lebih berkonsentrasi terhadap kelestarian lingkungan pesisir sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan, (2) Masyarakat lokal lebih pro aktif dan peduli terhadap pengelolaan hutan mangrove agar dapat meningkatkan nilai ekonomi dari ekosistem hutan mangrove, (3) Proses rehabilitasi lebih ditingkatkan, dengan melakukan pendekatan sosial kepada para pengguna hutan mangrove yang cenderung mengeksploitasi tanpa mempertimbangkan kerusakan yang akan terjadi.
id IOS4666.133589
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:05:13Z
last_indexed 2021-10-28T07:22:32Z
recordtype dc
_version_ 1751453703462715392
score 17.538404