Pengaruh Perbedaan Nomor Mata Pancing Pada Alat Tangkap Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Di Desa Pecaron Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

Main Author: Rahayu, Karina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133431/
Daftar Isi:
  • Usaha perikanan tangkap Indonesia didominasi perikanan tradisional dengan menggunakan alat tangkap yang sederhana dengan daerah penangkapannya berkisar di daerah pantai dan pada kedalaman kurang dari 100 m. Salah satu perikanan tangkap tradisonal yang sebagian besar dipakai oleh nelayan Indonesia, khususnya di desa Pecaron Kabupaten Situbondo adalah pancing ulur (Hand line). Pancing ulur terdiri atas beberapa komponen, yaitu 1) gulungan tali; 2) tali pancing; 3) mata pancing; dan 4) pemberat (Subani, 1989) dan termasuk dalam kelompok alat tangkap pancing. Selain konstruksinya sederhana, metode pengoperasian mudah, tidak memerlukan modal yang besar dan kapal khusus. Jenis hasil tangkapan pancing ulur adalah jenis ikan pelagis kecil dan besar. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Situbondo Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada bulan November – Desember 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan suatu bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang digunakan pada subjek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu menempatkan perlakuan kedalam petak – petak atau satuan – satuan. Percobaan dilakukan secara acak, pengacakannya secara lengkap per kelompok, artinya hasil pengacakan untuk menempatkan perlakuan dalam suatu kelompok. Hasil pengacakan yang telah dipakai tidak boleh digunakan lagi untuk kelompok lainnya serta tidak adanya kombinasi diantara kedua kelompok. Penggunaan nomor mata pancing yang berbeda berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap hasil tangkap ikan dalam satuan ekor (F hitung = 44.216 > F tabel 5% = 2.960) dimana penggunaan nomor mata pancing 7 memberikan hasil tangkap yang lebih baik dalam satuan ekor bila dibandingkan dengan nomor 8, 9, dan 10. Penggunaan nomor mata pancing yang berbeda berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap hasil tangkap ikan dalam satuan berat (F hitung = 30,596 > F tabel 5% = 2,960) dimana penggunaan nomor mata pancing 10 memberikan hasil tangkap yang lebih baik dalam satuan berat bila dibandingkan dengan nomor 7, 8, dan 9. Hubungan ukuran (nomor) mata pancing dengan rata-rata berat ikan digambarkan dengan persamaan Y = 6,2X – 17,7 artinya setiap penambahan 1 nomor mata pancing akan menaikkan rata-rata berat ikan layur sebesar 6,2 gram. Hubungan ukuran (nomor) mata pancing dengan rata-rata ikan dalam hasil satuan ekor digambarkan dengan persamaan Y = -22,3X + 259,3 artinya setiap penambahan 1 nomor mata pancing akan menurunkan rata-rata ikan dalam hasil satuan ekor sebesar 22,3 gram.