Aksesibilitas Petani Terhadap Sumber Permodalan Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit Plasma Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Kasus Di Perkebunan Plasma Pt Inti Indosawit Subur, Desa Bukit Harapan, Kec. Merlung, Kab. Tanjung Jabung Barat, Prov. Jambi)

Main Author: Priambudi, Restu Bagus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13342/1/RESTU%20BAGUS%20PRIAMBUDI.pdf
http://repository.ub.ac.id/13342/
Daftar Isi:
  • Peremajaan atau replanting kelapa sawit adalah salah satu kegiatan dalam usahatani kelapa sawit yang merupakan penanaman kembali tanaman yang telah berumur diatas 25 tahun, atau kondisi tanaman sudah tidak ekonomis dan tidak produktif. Tidak seperti pelaku bisnis kelapa sawit milik negara atau swasta yang memiliki dana yang besar, petani kelapa sawit perkebunan rakyat memiliki keterbatasan permodalan dalam menghadapi peremajaan. Maka dari itu, perlu dilakukannya upaya peningkatan aksesibilitas petani terhadap kredit atau permodalan agar petani kelapa sawit rakyat juga mampu memenuhi modal peremajaan kebun kelapa sawit mereka. Penyediaan kredit dapat mendorong petani untuk mampu menggunakan teknologi modern dan mendapatkan input untuk penggunaan pertanian, sehingga dapat menghasilkan peningkatan produktivitas dan pendapatan petani. Tujuan penelitian ini antara lain: (1) mengetahui aksesibilitas petani terhadap sumber-sumber permodalan peremajaan kelapa sawit dan (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aksesibilitas petani dalam memperoleh sumber permodalan peremajaan kelapa sawit. Data dianalisis menggunakan model probit lalu diestimasi dengan menggunakan metode estimasi Likelihood Maksimum. Penelitian ini dilakukan di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi pada bulan Januari – Februari 2018. Petani yang menjadi responden adalah para petani yang tergabung dalam KUD Karya Jaya sebanyak 60 orang, ditentukan menggunakan metode slovin dengan batas toleransi kesalahan sebesar 12%, penarikan data secara primer dan sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk memenuhi dana peremajaan, selain milik sendiri yang berasal dari tabungan replanting, petani mengkombinasikan sumber permodalannya dari modal formal seperti bank, dan dari modal informal seperti dari keluarga dan teman. Petani yang mengakses bank diketahui berjumlah 43 orang atau 71,67% sedangkan yang tidak mengakses sebanyak 17 orang atau 28,33%. Hasil analisis model probit menunjukkan bahwa faktor usia memiliki p-value 0.0456 dan tingkat pendidikan memiliki nilai p-value 0.0054, artinya kedua faktor tersebut berpengaruh nyata dalam mempengaruhi keputusan petani untuk mengakses kredit, sedangkan faktor jumlah tanggungan, luas lahan dan pengalaman pinjaman tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan uji simultan dapat dilihat dari nilai Prob(LR statistic) sebesar 0.000, artinya model tersebut telah dapat merepresentasikan nilai Z yaitu peluang akses atau tidak akses terhadap kredit. Nilai McFadden R-squared sebesar 0.5326, artinya model probit tersebut menjelaskan variabel peubah tak bebas sebesar 53,26% dan sisanya dijelaskan oleh variabel peubah bebas di luar model.