Pengaruh Padat Tebar yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan dan Laju Pertumbuhan Ikan Wader Cakul (Puntius binotatus)
Main Author: | Ritonga, Lusiana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133415/ |
Daftar Isi:
- Ikan wader cakul merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis. Ikan wader cakul sebenarnya masih cukup baru diperkenalkan di industri budidaya perikanan karena pada umumnya ikan wader cakul hidup di selokan-selokan, sungai dan tambak. Jumlah konsumsi ikan wader cakul semakin hari semakin meningkat. Tingginya permintaan pasar terhadap ikan wader cakul ternyata belum diimbangi dengan pemenuhannya karena jumlah pemasokan ikan wader cakul bisa dikatakan masih rendah. Sehingga perlu untuk dibudidayakan dan dilestarikan agar keberadaannya tidak punah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 17 Januari sampai 17 Maret 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui padat penebaran yang berbeda terhadap kelulushidupan dan laju pertumbuhan benih ikan wader cakul (P. binotatus) sehingga dapat diketahui padat penebaran paling efektif dalam pemeliharaan benih ikan wader cakul (P. binotatus). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuannya adalah padat tebar yang berbeda yaitu 2 ekor/liter (A), 4 ekor/liter (B), 6 ekor/liter (C), dengan ulangan sebanyak 5 kali. Pemberian pakan sebanyak 3% dari BB/ hari yang diberikan 2 kali yaitu pagi dan sore. Analisis data menggunakan analisis keragaman, uji BNT dan uji regresi. Parameter utama yang diamati adalah kelulushidupan, pertumbuhan berat, laju pertumbuhan spesifik dan retensi protein sedangkan parameter penunjang yang diukur adalah kualitas air (suhu, pH, DO dan NH3). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis keragaman (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar yang berbeda memberikan pengaruh sangat berbeda nyata pada pertumbuhan berat dan laju pertumbuhan spesifik, namun tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan benih ikan wader cakul. Hal ini terlihat dari grafik regresi yang berbentuk linier negative untuk pertumbuhan berat dan laju pertumbuhan spesifik. Hubungan antara padat penebaran dengan pertumbuhan berat berupa regresi linier dengan persamaan y = 104.4786 – 26.0121x dengan R2 = 0.5, didapatkan pertumbuhan berat tertinggi sebesar 0.608 gram pada padat penebaran (2 ekor/L). Hubungan antara padat penebaran dengan laju pertumbuhan spesifik berupa regresi linier dengan persamaan y = 184.6826 – 45.9781x dengan R2 = 0.715128, didapatkan laju pertumbuhan spesifik tertinggi sebesar 1.018 gram pada padat penebaran (2 ekor/L). Retensi protein tertinggi pada perlakuan A (2 ekor/L) sebesar 101.41%.Kualitas air selama penelitian masih berada pada batas kisaran normal yakni suhu berkisar antara 23.44 – 25.220C, pH antara 7.14 – 7.27, oksigen terlarut antara 4.44 – 4.83 mg/l dan amonia antara 0.3 – 0.45 mg/l. Dapat disimpulkan bahwa padat penebaran berpengaruh terhadap pertumbuhan berat dan laju pertumbuhan namun tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan. Sedangkan retensi protein yang tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan padat penebaran 2 ekor/L dan pengukuran kualitas air selama penelitian relatif masih dalam kisaran toleransi benih ikan wader cakul. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa untuk pemeliharaan benih ikan wader cakul ukuran 2-3 cm sebaiknya menggunakan padat penebaran 2 ekor/L dan perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan ukuran benih ikan wader cakul yang berbeda agar mendapatkan pertumbuhan yang optimal.