Limpasan Permukaan Dan Erosi Pada Berbagai Perbedaan Tanaman Di Sub Das Lesti Kabupaten Malang
Main Author: | Berutu, Marta Rizki Oktavia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13340/7/MARTA%20RIZKI%20OKTAVIA%20BERUTU.pdf http://repository.ub.ac.id/13340/ |
Daftar Isi:
- Salah satu penyumbang sedimen di bendungan Karangkates ialah Sub DAS Lesti yang merupakan bagian hilir DAS Brantas. Wilayah Sub DAS Lesti salah satunya ialah Dampit. Pertambahan jumlah penduduk di Dampit mempengaruhi adanya alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian. Alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian pada umumnya menyebabkan turunnya fungsi hidrologi hutan. Salah satu fungsi hidrologi hutan adalah sebagai pengendali dan penyerapan air hujan yang jatuh ke permukaan tanah, sehingga mencegah terjadinya erosi dan limpasan permukaan tanah. Alih guna lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan akan menyebabkan peningkatan laju erosi dan limpasan permukaan (run off) (Sulistyaningrum dkk., 2015). Salah satu penyebab tingginya sedimentasi di bendungan Karangkates ialah alih guna lahan. Pengelolaan lahan pertanian yang tidak bijaksana menyebabkan terjadinya kerusakan tanah. Dampit memiliki sistem penggunaan lahan terbanyak ialah penggunaan lahan tegalan. Sistem tanam dan pengolahan tanah yang kurang sesuaidi Dampit menyebabkan terjadinya erosi dan limpasan permukaan meningkat. Kegiatan konservasi sangat dibutuhkan dalam hal ini, sehingga dilakukan evaluasi dengan penelitian pengaruh pengolahan lahan dan sistem tanam pada komoditas yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu jagung dan ubi kayu terhadap limpasan permukaan dan erosi di Dampit.Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh sistem tanam tumpangsari jagung dan ubi kayu terhadap limpasan permukaan dan erosi di Sub DAS Lesti. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Amadanom Tengah Kecamatan Dampit Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur pada bulan Februari 2016 sampai dengan bulan Juni 2016.Pengumpulan data melalui metode pengukuran erosi petak kecildengan melakukan pengukuran dan pengamatan variabel limpasan permukaan, erosi dan curah hujan pada setiap petak percobaan. Penelitian ini dilaksanakan pada 4 tipe petak percobaan dengan faktor pembeda sistem tanam. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan sistem tanam dan curah hujan memberikan pengaruh terhadap nilai limpasan permukaan dan erosi. Nilai korelasi (r) antara curah hujan dengan erosi pada sistem tanam tumpangsari ialah 0,93. Nilai korelasi (r) antara curah hujan dengan limpasan permukaan pada sistem tanam tumpangsari ialah 0,91. Hal ini membuktikan bahwa curah hujan dengan limpasan permukaan dan erosi tanah memiliki hubungan yang sangat kuat satu dengan yang lainnya. Pengaruh sistem tanam dapat mempengaruhi besar kecilnya nilai limpasan dan erosi tanah.