Pengaruh Padat Tebar yang Berbeda terhadap Kelulushidupan dan Laju Pertumbuhan Ikan Wader Pari (Rasbora argyrotaenia)
Main Author: | Segarati, ChristinAyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133393/ |
Daftar Isi:
- Ikan wader pari merupakan salah satu jenis ikan air tawar, berbadan panjang dan agak pipih pada bagian perutnya sedang pada bagian punggungnya menggembung. Permintaan pasar akan ikan wader pari cukup tinggi, namun dalam pemenuhannya masih berasal dari tangkapan liar dan mengandalkan stok dari alam. Hal inilah yang menjadi daya tarik untuk membudidayakan dan melestarikan ikan wader pari agar keberadaannya tidak punah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh padat tebar yang berbeda terhadap kelulushidupan dan laju pertumbuhan ikan wader pari, sehingga didapatkan informasi padat penebaran yang optimal dalam pemeliharaan benih ikan wader pari. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ikan, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Terdapat tiga perlakuan yaitu, padat tebar 2 ekor/liter, 4 ekor/liter dan 6 ekor/liter. Parameter utama yang diamati pada penelitian ini adalah kelulushidupan (SR), pertumbuhan berat (ΔW), laju pertumbuhan harian (SGR) dan retensi protein, sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air pada media pemeliharaan ikan wader pari yang meliputi suhu, pH, oksigen terlarut (DO) dan amonia (NH3). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis keragaman (ANOVA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelulushidupan pada perlakuan A (2 ekor/liter) sebesar 100 %, pada perlakuan B (4 ekor/liter) sebesar 99 % dan pada perlakuan C (6 ekor/liter) sebesar 93,33 %. Analisis statistik yang dilakukan menunjukkan perbedaan padat penebaran memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya jumlah padat penebaran maka persentase kelulushidupan suatu individu akan menurun dikarenakan sempitnya ruang gerak dan adanya kompetisi dalam mencari makanan. Selanjutnya, pertumbuhan berat pada perlakuan A dengan padat tebar 2 ekor/liter sebesar 0,473 gr, pada perlakuan B dengan padat tebar 4 ekor/liter sebesar 0,397 gr dan pada perlakuan C dengan padat tebar 6 ekor/liter sebesar 0,291 gr. Analisis statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa perbedaan padat penebaran tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini dikarenakan bahwa semakin tinggi padat penebaran maka pertumbuhan akan semakin melambat yang diakibatkan oleh tingginya tingkat kompetisi pakan. Laju pertumbuhan harian (SGR) pada perlakuan A dengan padat tebar 2 ekor/liter sebesar 2,08 % bobot tubuh perhari, pada perlakuan B dengan padat tebar 4 ekor/liter sebesar 1,87 % bobot tubuh perhari, dan pada perlakuan C dengan padat tebar 6 ekor/liter sebesar 1,60 % bobot tubuh perhari. Analisis statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa perbedaan padat penebaran tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini menunjukkan penambahan kepadatan akan memberikan pengaruh pada laju pertumbuhan harian ikan wader pari sehingga akan mengalami penurunan. Kualitas air selama penelitian masih dalam batas optimal untuk kehidupan ikan wader pari, yaitu suhu berkisar antara 22,2-26,0 0C, pH berkisar antara 6,92-7,52, oksigen terlarut (Dissolved oxygen) berkisar antara 4,08-5,91 mg/l dan amonia (NH3) berkisar antara 0,064-0,132 mg/l. Disimpulkan bahwa padat penebaran yang berbeda memberikan pengaruh terhadap kelulushidupan ikan wader pari dengan hasil terbaik pada perlakuan A dengan kepadatan 2 ekor/liter. Namun, perbedaan padat penebaran tidak memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan wader pari. Apabila ingin mendapatkan kelulushidupan yang terbaik disarankan untuk menggunakan kepadatan 2 ekor/liter agar persentase kelulushidupannya tinggi.