Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Katuk (Sauropus Adrogynus L. Merr) Terhadap Kadar Malondialdehyde (Mda) Serum Tikus Putih (Rattus Norvegicus Strain Wistar) Jantan Yang Diberi Diet Aterogenik

Main Author: Lutfiyah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133390/
Daftar Isi:
  • Aterosklerosis Merupakan Penyebab Dasar Terjadinya Penyakit Jantung Koroner (Pjk). Salah Satu Faktor Risiko Utama Aterosklerosis Adalah Karena Peningkatan Kadar Low Density Lipoprotein (Ldl) Dalam Darah Dimana Ldl Sangat Mudah Teroksidasi Oleh Radikal Bebas Yang Pada Akhirnya Akan Menghasilkan Senyawa Malondialdehyde (Mda). Oksidasi Ldl Dapat Dicegah Dengan Antikosidan Dan Fitosterol. Salah Satu Tanaman Yang Memiliki Kandungan Antioksidan Dan Fitosterol Tinggi Yaitu Daun Katuk ( Sauropus Adrogynus L. Merr ). Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Katuk Berbagai Dosis Terhadap Kadar Mda Serum Tikus Yang Diberi Diet Aterogenik. Penelitian Ini Menggunakan Desain Penelitian Post Test Control Group , Dilakukan Pada 30 Ekor Tikus Wistar Jantan Yang Dibagi Secara Acak Menjadi 5 Kelompok. Kelompok Pertama K (-) Adalah Tikus Dengan Diet Normal (Kontrol Negatif), Kelompok Ke-2 K (+) Diberi Diet Aterogenik (Kontrol Positif), Dan Kelompok Ke-3 Sampai Ke-5 (P1, Pa Dan P3) Diberi Diet Aterogenik Dengan Subtitusi Bubuk Daun Katuk 6%, 9% Dan 12%. Pemberian Bubuk Daun Katuk Diberikan Secara Per Oral Setiap Hari Selama 60 Hari. Parameter Yang Diukur Adalah Kadar Mda Serum. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Rata-Rata Kadar Mda Tertinggi Diperoleh Pada Kelompok K (+) Yaitu 1,6711 Ng/Μl Dan Kadar Mda Terendah Di Antara Kelompok Perlakukan Diperoleh Kelompok P3 Yaitu 0.6522 Ng/Μl. Disimpulkan Bahwa Pemberian Bubuk Daun Katuk Memberikan Efek Yang Signifikan Dalam Menurunkan Kadar Mda Serum Dengan Nilai P = 0,002 (P > 0,05).