Kelimpahan Bakteri Pada Sistem Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Salinitas Yang Berbeda

Main Author: Imam, Khoirul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133368/
Daftar Isi:
  • Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, kebutuhan pangan termasuk di dalamnya kebutuhan protein terus meningkat. Salah satu sumber protein yang patut dimanfaatkan adalah protein dari produk perikanan. Namun beberapa tahun terakhir ini produksi perikanan di Indonesia belum memberikan kenaikan seperti yang di harapkan bahkan cenderung menurun. Permasalahan yang sering di hadapi yaitu serangan penyakit. Salah satu cara yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu budidaya dengan sistem polikultur udang vannamei dan ikan nila karena sangat efisien dalam mengendalikan pertumbuhan bakteri Vibrio sp di tambak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2012 dan bertempat di Balai Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau Bangil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan bakteri, jenis bakteri dan kepadatan Vibrio sp pada system budidaya species udang vannamei dan ikan nila dengan salinitas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan RAL faktorial. Faktor pertama yaitu salinitas yang terdiri dari 2 perlakuan, (A) salinitas 3 ppt (B) salinitas 25 ppt sedangkan faktor yang kedua adalah system budidaya yang terdapat 3 perlakuan, (a) udang vannamei dan ikan nila (b) udang vannamei (c) ikan nila. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dengan 3 kali ulangan. Parameter utama pada penelitian ini yaitu kelimpahan bakteri, jenis bakteri dan kepadatan Vibrio sp, sedangkan parameter penunjang berupa kelulushidupan udang vannamei dan ikan nila. Hasil penelitian perlakuan salinitas dan system budidaya yang berbeda terjadi peningkatan kelimpahan bakteri pada setiap perlakuan. Sedangkan hasil analisa statistic sidik ragam perlakuan tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kelimpahan bakteri awal, namun hasil sidik ragam kelimpahan bakteri akhir salinitas dan system budidaya dan interaksi antara salinitas dan system budidaya memberikan pengaruh berbeda nyata. Hasil identifikasi bakteri ditemukan beberapa jenis bakteri yaitu Vibrio alginolyticus, Vibrio parahaemolyticus, Empedobacter brevis, Chromobacterium violaceum, Aeromonas hydrophila, Staphylicoccus aureus, Shigella sp, dan Vibrio metschnikovii. Kepadatan Vibrio dihitung karena dapat mengganggu system budidaya bila kepadatannya tinggi. Hasil penelitian perlakuan salinitas dan system budidaya menunjukkan hasil kepadatan Vibrio pada perlakuan ikan nila salinitas 25 ppt dan udang vannamei salinitas 25 ppt kepadatan Vibrio mengalami kenaikan sedangkan pada perlakuan udang vannamei dan ikan nila salinitas 25 ppt kepadatan Vibrio mengalami penurunan, untuk perlakuan salinitas 3 ppt bakteri Vibrio tidak ada. Hasil analisa statistic sidik ragam perlakuan salinitas memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kepadatan Vibrio, hal ini di karena kan Vibrio bersifat holofit yaitu hidup pada kisaran salinitas tinggi. Hasil parameter penunjang kelulushidupan, pada pemeliharaan selama 3 bulan ikan nila pada salinitas 25 ppt banyak yang mengalami kematian karena serangan penyakit bakteri. Perlakuan yang terbaik pada system budidaya udang vannamei dan ikan nila salinitas 3 ppt dan udang vannamei dan ikan nila salinitas 25 ppt. Udang vannamei secara umum dapat hidup pada toleransi salinitas yang luas, sehingga untuk budidaya kedepannya bisa memanfaatkan potensi lahan pantai di Indonesia yang mempunyai variasi salinitas yang berbeda-beda dan ini cukup berpeluang untuk pengembangan budidaya udang vannamei secara maksimal.