Isolasi dan Identifikasi Bakteri Dominan Penyebab Kerusakan Pada Alga Merah Eucheuma cottonii Segar

Main Author: Sularso, Arief
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133365/
Daftar Isi:
  • Eucheuma cottonii mempunyai daya tahan jangka pendek sehingga perlu diperhatikan cara penyimpanannya. Eucheuma cottonii segar tidak dapat disimpan lama pada suhu ruang karena mudah busuk. Jika Eucheuma cottonii membusuk, maka kandungan nutrisinya akan berkurang. Penyebab utama terjadinya pembusukan adalah adanya aktivitas mikroorganisme, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui mikroorganisme yang dapat tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada Eucheuma cottonii segar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri yang dominan tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada alga merah Eucheuma cottonii segar. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2012-Agustus 2012. Metode yang digunakan dalam penelititan ini adalah metode deskriptif. Metode yang digunakan untuk isolasi adalah metode cawan gores kuadran, sedangkan metode yang digunakan untuk identifikasi adalah metode pewarnaan gram dan metode Microbact System. Pengujian kadar air terhadap Eucheuma cottonii segar dengan metode thermogravimetri sebanyak 3 kali ulangan mendapatkan hasil 83,60%; 83,57%; 83,65%, dan didapatkan rata-rata kadar air yaitu 83,60%. Pengujian pH dengan pH meter terhadap Eucheuma cottonii dari kondisi segar hingga busuk mendapatkan hasil 7,08; 7,26; 7,32; 7,45; 7,11; dan 8,54. Proses plating dan pengamatan untuk mengetahui koloni bakteri yang dominan tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada Eucheuma cottonii segar mendapatkan hasil yaitu koloni bakteri Y sebanyak 2,2x106 cfu/g. Proses isolasi dan identifikasi terhadap koloni bakteri Y mendapatkan hasil bakteri gram negatif spesies Vibrio alginolyticus. Bakteri Vibrio alginolyticus mempunyai karakteristik pertumbuhan pada media agar miring yaitu berbentuk lingkaran, ukuran kecil, berwarna kuning transparan, tepian rata, elevasi cembung, dan pertumbuhan model beaded, sedangkan pada media TCBS mempunyai karakteristik berbentuk lingkaran dengan dua bagian yaitu dalam dan luar, ukurannya kecil, tepian tidak rata, berwarna kuning, bagian dalam warnanya lebih pekat dibandingkan bagian luarnya, dan pertumbuhannya menyebar.