Pengaruh Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Selada (Lactuca Sativa L.) Pada Sistem Nft

Main Author: Pradita, Nabila
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13336/1/NABILA%20PRADITA.pdf
http://repository.ub.ac.id/13336/
Daftar Isi:
  • Bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta meningkatnya kesadaran penduduk akan kebutuhan gizi menyebabkan bertambahnya permintaan akan produk sayuran. Kandungan gizi pada sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat disubtitusi melalui makanan pokok. Jenis-jenis sayuran yang memiliki kandungan vitamin lengkap juga menjadi trend dikalangan masyarakat Indonesia, salah satunya ialah tanaman selada. Sayuran selada mempunyai kandungan mineral yang cukup tinggi bagi tubuh yaitu seperti mineral kalium, natrium, magnesium, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Kalium, Natrium dan Magnesium merupakan mineral yang sangat banyak dibutuhkan oleh tubuh karena termasuk dalam sumber unsur mineral makro (Almatsier, 2004). Teknik hidroponik dianggap mampu menjadi solusi dimana jumlah lahan di Indonesia semakin berkurang setiap tahunnya. Salah satu metode hidroponik yang dapat digunakan dalam budidaya selada ialah sistem NFT (Nutrient Film Technique). Penambahan bahan organik pada budidaya selada hidroponik bermanfaat sebagai alternatif penyuplai unsur hara terutama unsur makro yang menjadi sumber gizi dan vitamin pada tanaman selada. Nutrisi AB mix yang selama ini digunakan dalam sistem hidroponik merupakan bahan kimia sintetis yang dipercaya memiliki kandungan hara makro dan mikro yang lengkap bagi tanaman dan dijual dengan harga yang cukup tinggi. Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam budidaya hidroponik ialah Pupuk Organik Cair (POC) dari berbagai urin ternak seperti kelinci, sapi, dan kambing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian 3 jenis POC yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil selada serta mengetahui jenis POC yang efektif meningkatkan pertumbuhan dan hasil 3 varietas selada. Hipotesis dalam penelitian ini ialah masing-masing varietas selada memberikan respon pertumbuhan dan hasil yang berbeda terhadap perlakuan 3 jenis POC. Penelitian dilaksanakan di Screenhouse milik PT. Pentario Liberia Persada, Wage, Surabaya pada bulan Februari - April 2018. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah, 4 set hidroponik NFT, bak container 30 liter, selang, pipa sebanyak 4 set, ph meter, TDS/EC meter, gelas ukur, penggaris, jangka sorong, timbangan, dan kalkulator. Sedangkan bahan yang digunakan ialah benih selada produksi “Rijk Zwaan USA” varietas Locarno (selada keriting hijau), Concorde (selada keriting merah), dan Maximus (selada romaine), nutrisi AB mix, POC urin (kelinci, sapi, kambing), dan air PDAM. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Tersarang (Nested Design) dengan 3 ulangan. Dimana faktor pertama yang terdiri dari 4 macam nutrisi; P1 (ABmix), P2 (POC urin kelinci), P3 (POC urin sapi), dan P4 (POC urin kambing). Varietas ditempatkan sebagai faktor kedua yang tersarang pada faktor pertama, dimana terdiri dari 3 jenis varietas selada yaitu; V1 (var Locarno), V2 (var Concorde), dan V3(var Maximus). Pelaksaan penelitian ini meliputi; persiapan sistem NFT, pembuatan larutan nutrisi, pembibitan, aplikasi nutrisi, pemeliharaan, dan panen pada 49 HST. Paremeter yang diamati dalam penelitian ini meliputi; panjang v tanaman (cm), jumlah daun (helai), dan diameter batang (cm), bobot segar total (g), bobot segar konsumsi (g), bobot segar akar (g), dan panjang akar tanaman. Analisis laboratorium yang dilakukan meliputi; analisis N, P, dan K pada larutan nutrisi dan serapan NPK pada jaringan daun selada serta analisis kadar klorofil. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis ragam (Uji F) pada taraf 5% untuk melihat nyata atau tidak nyata pengaruh perlakuan. Hasil analisis yang nyata akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 % untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, komponen pertumbuhan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, dan diameter batang serta komponen hasil tanaman yang meliputi bobot segar total, bobot konsumsi, dan panjang akar yang lebih besar dihasilkan oleh tanaman selada pada perlakuan AB mix. Hasil bobot akar selada yang lebih besar dihasilkan oleh tanaman selada pada perlakuan POC urin kelinci (P2) dan AB mix (P1). Tanaman selada pada perlakuan POC urin kelinci (P2) memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan pada perlakuan POC sapi dan POC kambing. Pada perbedaan varietas selada, varietas V3 (selada romaine/Maximus memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih besar dibandingkan varietas V1 (selada Hijau/Locarno) dan V2 (selada merah/Concorde) pada seluruh perlakuan nutrisi Hasil bobot segar total dan bobot konsumsi yang tertinggi dihasilkan oleh selada varietas V3 (selada romaine/Maximus) pada perlakuan AB mix (P1). POC urin ternak belum mampu menjadi nutrisi tunggal pada budidaya tanaman secara hidroponik dan penggunaannya harus ditambahkan dengan nutrisi AB mix yang mengandung unsur hara lengkap (makro dan mikro) agar pertumbuhan tanaman optimal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan pupuk organik cair (POC) dari urin kelinci, sapi dan kambing belum mampu menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada yang lebih baik dari perlakuan nutrisi AB mix. Hasil bobot segar total dan bobot segar konsumsi yang tertinggi dihasilkan oleh tanaman selada varietas Romaine/Maximus dalam perlakuan nutrisi AB mix. Varietas selada Romaine/Maximus memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih besar dibandingkan varietas selada Hijau/Locarno dan selada merah/Concorde pada seluruh perlakuan nutrisi.