Pengaruh Pemberian Biourin Sapi Dan Pupuk Kandang Sapi Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon Esculentum Mill.) Varietas Permata
Main Author: | Widya, Priesma Mutiara |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13334/1/PRIESMA%20MUTIARA%20WIDYA.pdf http://repository.ub.ac.id/13334/ |
Daftar Isi:
- Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) ialah tanaman buah yang banyak di konsumsi oleh masyarakat, selain itu tomat dapat dijadikan sebagai pelengkap masakan. Karena rasanya yang gurih dan manis sehingga masyarakat menggunakan tomat sebagai pelengkap hampir di setiap masakan, seperti sayur sop, sayur bening, dan lain sebagainya. Pada tahun 2012 kebutuhan tomat di pasaran mencapai angka 920.567 ton sedangkan produksi tomat yang dihasilkan di Indonesia belum mencukupi, yaitu masih di angka 887.556 ton hal ini membuktikan bahwa di Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan permintaan tomat, namun permintaan dan hasil produksi tomat setiap tahunnya terus meningkat sejak tahun 2006 (Badan Pusat Statistik, 2013). Hal tersebut tidak dipungkiri bahwa potensi hasil produksi tomat juga kian meningkat dan untuk memenuhi kebutuhan pasar bahkan harus melebihi permintaan konsumen, maka perlu dilakukannya pengembangan teknik budidaya secara organik dengan penambahan bahan organik yang dapat diberikan melalui pupuk organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi kombinasi biourin sapi dan pupuk kandang sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2018 di dalam green house CV. Kurnia Kitri Ayu Farm yang berlokasi di Jalan Rajawali No. 10, Kecamatan Sukun, Kelurahan Sukun, Kota Malang. Lokasi penelitian berada pada konsisi ketinggian 440 mdpl – 460 mdpl dengan suhu rata-rata 30.3 serta kelembaban udara rata-rata 74%, dan intensitas cahaya matahari 1544 Lux. Kandungan unsur hara N pada media tanah 0.012%, pada pupuk kandang sapi 0.4%, dan biourin sapi 0.0018%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Adapun rancangan yang akan dilakukan yaitu faktor pertama adalah pupuk kandang sapi dengan dosis P1= 5 Ton , P2 = 10 Ton , dan P3 = 15 Ton . Faktor kedua ialah biourin sapi dengan dosis B1 = B2 = 2.000 liter , B3 = 3.000 liter . Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 14, 28, 42, 56, dan 70 HST. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan pertumbuhan dan pengamatan hasil. Pengamatan pertumbuhan meliputi: tinggi tanaman (cm), luas daun ( ), dan jumlah daun (helai). Pengamatan hasil meliputi: bobot segar (gram), jumlah buah panen total per tanaman, diameter buah (cm), berat basah tanaman (gram), dan berat keringtanaman (gram). Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan Uji F pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata maka lanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNJ) pada taraf 5%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara pupuk kandang sapi dan biourin sapi pada pertumbuhan tanaman umur 14 dan 28 HST. Pada komponen pengamatan lainnya yaitu tinggi tanaman 42, 56, dan 70 HST, jumlah daun, dan luas daun tidak ditemukan adanya interaksi pada perlakuan pupuk kandang sapi dan biourin sapi. Pada pengamatan hasil menunjukkan bahwa ii bobot segar, jumlah buah panen total per tanaman, diameter buah, berat basah buah, dan berat kering tanaman tidak ditemukan adanya interaksi antara pupuk kandang sapi dan biourin sapi. Penambahan pupuk organik sapi ke dalam media dan penambahan biourin sapi kepada tanaman meningkatkan kandungan unsur hara pada tanaman sebesar 0.17 – 0.21%. hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang dan sapi biourin sapi memberikan manfaat bagi tanah.