Komunitas Ikan Di Sungai Aloo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Main Author: Festyarini, UutDeliana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133335/
Daftar Isi:
  • Pencemaran air dapat terjadi akibat masuknya atau dimasukkannya bahan pencemar dari berbagai kegiatan, seperti rumah tangga, pertanian, industri akibat pencemaran tersebut kualitas air dapat menurun hingga tidak memenuhi persyaratan peruntukkan yang ditetapkan (Affandi, 1990). Pencemaran senyawa organik, padatan tersuspensi, nutrient berlebih, substansi toksik, limbah industri dapat menyebabkan gangguan kualitas air dan menyebabkan perubahan keanekaragaman dan komposisi organisme akuatik di sungai (Coeck,1990).Masuknya lumpur PT. Lapindo Brantas ke Sungai Aloo yang sebelumnya telah mengalami pencemaran oleh limbah industri dan limbah domestik, diperkirakan akan menambah beban polutan perairan tersebut, sehingga dapat menimbulkan permasalahan yang serius yaitu terjadinya pencemaran perairan yang mengakibatkan penurunan kualitas air serta perubahan susunan komunitas organisme yang hidup di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah 1.Untuk mengetahui kondisi fisika, kimia dan biologi di sungai Aloo, 2.Untuk mengetahui komunitas ikan di sungai Aloo yang terkena dampak pencemaran yang berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga dan masukan lumpur Lapindo dan 3.Untuk mengetahui status lokasi penelitian berdasarkan metode Arbitrary. Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 14 November 2011 sampai 15 Desember 2011. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalahmetode deskriptifdengan cara mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor pendukung terhadap masalah yang diteliti (Zulnadi, 2007), yaitu dengan observasi dan wawancara. Sedangkan pengelompokan ikan menggunakan metode Arbitrary.Materi dalam penelitian ini adalah komunitas ikan yang hidup di Sungai Aloo dengan parameter fisika air kecepatan arus, suhu, pH, Oksigen terlarut dan TOM sedangkan parameter biologinya adalah plankton. Lokasi pengambilan sampel ada 4 stasiun: 1 terletak di sungai Kalidawir (pembanding), 2 daerah sekitar persawahan, 3 daerah sekitar pemukiman dan 4 daerah sekitar tambak. Pengambilan sampel dilakukan 1 kali dalam 1 minggu selama 1 bulan. Hasil penelitianmenemukan jenis ikanAnabas testudineus (Betik/Betok), Trichogasterpectoralis (Sepat), Oreochromis mossambicus (Mujair), Labiobarbus leptocheila (Wader), Mystus nigriceps (Keting), Liposarcus pardalis (Sapu-sapu/pembersih kaca).Hasil perhitungan jumlah individu terendah (1 individu) yaitu Trichogasterpectoralis terdapat pada stasiun IV minggu 1. Sedangkan jumlah individu tertinggi (50 individu) yaitu Mystus nigriceps terdapat pada stasiun III minggu ke 2. Kualitas air di Sungai Aloo kabupaten Sidoarjo meliputi kecepatan arus 0,3-2,6 m/s, suhu bekisar 30-32 0C, pH bekisar 7-8, Oksigen terlarut (DO) bekisar 3,21-5,13 mg/l, TOM bekisar 6,32-53 mg/l.Jenis fitoplankton yang ditemukan dari kelompok filum Chlorophyta yaitu dari genus Ulothrix terdapat 2347 sel/l, filum Chyanophyta yaitu genus Oscillatoria terdapat 1331 sel/l, Anabaenopsis terdapat 562 sel/l dan Spirulina 0, filum Chrysophyta yaitu genus Nitzschia terdapat 14 sel/l, Navicula terdapat 17sel/l, Cymbella terdapat 3 sel/l, Cyclotella terdapat 17 sel/l, Gyrosigma terdapat 3 sel/l, Surirella terdapat 5 sel/ldan Achnanthes terdapat 6 sel/l, filum Euglenophyta yaitu genus Euglenamutabilis terdapat 1 sel/l. Sedangkan jenis Zooplankton dari kelompok filum Rotifera yaitu genus Notholca terdapat 3 sel/ldan filum Arthropoda yaitu genus Calanus terdapat 3 sel/l. Kesimpulan dari penelitian adalah pengelompokan ikan dengan sistem Arbitrary diperoleh Anabas testudineus mempunyai toleransi yang lebar terhadap faktor lingkungan yaitu kecepatan arus 0,25 - >1 m/s yaitu arus sedang sampai sangat cepat, suhu >27 0C yaitu suhu tinggi, pH antara 7-8 yaitu pH netral dan basa, DO <5 mg/l yaitu DO nya rendah, TOM antara 0,1-50 mg/l dan >50 mg/l yaitu bahan organik rendah sampai tinggi. Trichogasterpectoralismempunyai toleransi lebar terhadap faktor lingkungan kecepatan arus 0,25 - >1 m/s yaitu arus sedang sampai sangat cepat, suhu >27 0C yaitu suhu tinggi, pH antara 7-8 yaitu pH netral dan basa, DO <5 mg/l yaitu DO nya rendah, TOM antara 0,1-50 mg/l dan >50 mg/l yaitu bahan organik rendah sampai tinggi. Oreochromis mossambicus mempunyai toleransi lebar terhadap faktor lingkungan kecepatan arus 0,25-0,5 dan >1 m/s yaitu arus sedang sampai sangat cepat, suhu >27 0C yaitu suhu tinggi, pH antara 7-8 yaitu pH netral dan basa, DO <5 dan >5 mg/l yaitu DO nya rendah dan tinggi, TOM antara 0,1-50 mg/l yaitu bahan organik rendah. Labiobarbus leptocheila mempunyai toleransi sempit terhadap faktor lingkungan kecepatan arus >1 m/s yaitu arus sangat cepat, suhu >27 0C yaitu suhu tinggi, pH antara 7 yaitu pH netral, DO <5 mg/l yaitu DO nya rendah, TOM antara 0,1-50 mg/l yaitu bahan organik rendah. Mystus nigriceps mempunyai toleransi yang lebar terhadap faktor lingkungan yaitu kecepatan arus 0,25 - >1 m/s yaitu arus sedang sampai sangat cepat, suhu >27 0C yaitu suhu tinggi, pH antara 7-8 yaitu pH netral dan basa, DO <5 mg/l dan >5 mg/l yaitu DO nya rendah dan tinggi, TOM antara 0,1-50 mg/l dan >50 mg/l yaitu bahan organik rendah sampai tinggi. Liposarcus pardalis mempunyai toleransi yang lebar terhadap faktor lingkungan yaitu kecepatan arus 0,25 - 1 m/s yaitu arus sedang sampai cepat, suhu >27 0C yaitu suhu tinggi, pH antara 7-8 yaitu pH netral dan basa, DO <5 mg/l yaitu DO nya rendah, TOM antara 0,1-50 mg/l yaitu bahan organik rendah. Disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang bahan organik berbahaya yang terdapat dalam perairan Sungai Aloo yang bisa mempengaruhi kondisi ikan apabila ikan tersebut di konsumsi. Selain itu perlu mengadakan penanganan khusus tentang kondisi Sungai Aloo supaya tidak semakin parah.