Analisis Densitas Dan Intensitas Metallothionein Pada Lambung Tiram Crassostrea Cucullata Di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo, Jawa Timur Dengan Teknik Imunohistokimia
Main Author: | Mubaroqi, MochamadIqbal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133308/ |
Daftar Isi:
- Perairan Yang Mengandung Logam Berat Diduga Akan Mempengaruhi Densitas Dan Intesitas Pada Crassotrea Cucullata Yang Metallothionein Ekspresinya Diteliti Pada Lambung Yang Berfungsi Sebagai Alat Pencernaan Serta Dapat Dijadikan Sebagai Biomarker Melalui Teknik Imunohistokimia. Untuk Mengetahui Densitas Dan Intensitas Metallothionein Pada Lambung Tiram Crassostrea Cucullata Dan Untuk Mengetahui Hubungan Antara Kadar Logam Berat Di Lambung Tiram Crassostrea Cucullata , Sehingga Perlu Dilakukan Penelitian. Penelitian Dilakukan Pada Bulan Juni 2013–Desember 2013 Di Perairan Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Metode Deskriptif Dan Pengambilan Sampel Tiram Dilakuakan Pada 3 Stasiun Dan Masing Stasiun Diambil 3 Sampel Tiram. Stasiun I, Diduga Cemaran Berasal Dari Limbah Oli Buangan Mesin Kapal, Atau Limbah Perbaikan Kapal, Stasiun II Diduga Cemaran Berasal Dari TPI Atau SPN. Stasiun III U ntuk Mangrove, Diduga Cemaran Berasal Limbah Domestik Masyarakat Yang Memanfaatkan Sungai Sebagai Tempat Pembuangan Dan Adanya Pencemaran Kimia Yang Diakibatkan Oleh Pestisida Yang Diakibatkan Oleh Aktivitas Pertanian . Prosedur Penelitian Menggunakan Metode Immonohistokimia Yaitu Pengamatan Densitas Dan Intensitas Metallothionein Pada Lambung Tiram Dilakukan Di Lab. Laboratorium (Fisiologi Human/Animal) FAAL Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. H asil Penelitian, Ditemukan Bahwa Nilai Densitas Metallothionein Pada Stasiun 1 Berkisar Antara 26,87 X 10-4 MT/μm2 – 36,92 X 10-4 MT/μm2, Stasiun 2 Berkisar Antara 14,15 X 10-4 MT/μm2 – 24,82 X 10-4 MT/μm2 Dan Pada Stasiun 3 Berkisar Antara 5,33 X 10-4 MT/μm2 – 8,00 X 10-4 MT/μm2. Hasil Densitas Metallothionein Sesuai Dengan Respon Lambung Tiram Terhadap Penyerapan Logam Berat Yang Menunjukkan Kadar Logam Berat Dalam Lambung Pada Stasiun 1 Lebih Tinggi Jika Dibandingkan Dengan Stasiun 2 Dan Stasiun 3. Intensitas Metallothionein Yang Ditemukan Tertinggi Pada Stasiun 1 Yang Merupakan Daerah Dermaga Sedangkan Intensitas Metallothionein Terendah Pada Stasiun 3 Yaitu Daerah Mangrove. Intensitas Metallothionein Pada Stasiun 1 Berkisar Antara 22.118 Pixel – 28.387 Pixel, Stasiun 2 Berkisar 14.649 Pixel – 21.857 Pixel Dan Stasiun 3 Berkisar 6.357 Pixel – 14.102 Pixel. Intensitas Warna Metallothionein Berbeda-Beda Pada Setiap Stasiun Tergantung Pada Tingkat Penyerapan Logam Berat Oleh Tubuh Tiram. Grafik Rata-Rata Intensitas Metallothionein . Untuk Data Hasil Kwalitas Air Yaitu Stasiun 1 Sebesar 32,6oc, Stasiun 2 Sebesar 32,50C Dan Stasiun 3 Sebesar 33,60C. Ph P ada Stasiun 1 Nilai Ph Sebesar 8,1, Stasiun 2 Sebesar 10,0 Stasiun 3 Nilai Ph Sebesar 7,5. DO Pada Stasiun 1 Sebesar 10,6 Mg/L, Stasiun 2 Sebesar 8,12 Mg/L, Stasiun 3 Sebesar 8 Mg/L. Salinitas Pada Stasiun 1 Sebesar 32 Ppt Dan Stasiun 2 Sebesar 31 Ppt, Stasiun 3 Salinitas Sebesar 25 Ppt. Hal Tersebut Menunjukkan Bahwa H asil Analisis Logam Berat Pada Lambung Tiram Menunjukkan Lambung Tiram Telah Tercemar Oleh Pb, Cd Dan Hg Karena Sudah Melewati Ambang Batas Normal . Hasil Analisis Regresi Menunjukkan Besarnya Kandungan Logam Berat Pada Lambung Tiram Maka Semakin Tinggi Densitas Dan Rata-Rata Intensitas MT. Peningkatan Densitas Dan Rata-Rata Intensitas MT Sesuai Dengan Kenaikan Konsentrasi Logam Berat Pada Lambung Tiram Sehingga Dapat Digunakan Sebagai Sumber Informasi Keilmuan Tentang Pencemaran Logam Di Perairan.