Ekstraksi Dan Isolasi Pigmen Fukosantin Dari Alga Coklat Sargassum Cristaefolium Segar Dan ”Teh” Rumput Laut

Main Author: Aminanti, ViaAyu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133288/
Daftar Isi:
  • Teh merupakan salah satu jenis minuman yang disukai oleh seluruh lapisan masyarakat. Bila dibandingkan dengan jenis minuman lain, teh ternyata lebih banyak manfaatnya (Sari et al., 2012). Dewasa masyarakat mulai mengembangkan bahan baku lain yang dapat diolah menjadi teh salah satunya adalah teh Sargassum. Menurut Wisudyawati et.al. (2010), Sargassum sp. dapat diolah menjadi produk teh. Pada dasarnya proses pembuatan teh rumput laut dibagi dalam 3 tahap yang pertama perendam dengan menggunakan larutan kapur sirih, pengeringan dan penyeduhan. Perendaman menggunakan larutan kapur sirih merupakan proses yang sangat penting dalam pembuatan teh rumput laut. Dengan adanya rangkain proses pembuatan teh rumput laut tersebut tentu banyak kandungan dalam alga coklat yang mengalami perubahan. Salah satunya adalah kandungan pigmen fukosantin yang ada dalam rumput laut. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Dasar Universitas Brawijaya, Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya, dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Universitas Brawijaya pada bulan November 2012 - April 2013. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui karakterisasi pigmen fukosantin pada teh alga coklat Sargasssum cristaefolium. Bahan yang digunakan pada penelitian tentang karakterisasi pigmen fukosantin pada teh alga coklat Sargassum cristaefolium terdiri dari bahan utama dan bahan kimia. Bahan utama yang digunakan yaitu Alga Coklat (Sargassum cristaefolium) yang diperoleh Pulau Talango, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Bahan kimia yang digunakan adalah aseton PA (Pro analisis) dan teknis, metanol PA, etil asetat PA, dietil eter, heksan, CaCO3, larutan saturasi garam, silica gel, alumunium foil, cling wrap, kertas saring kasar, kertas saring halus, kertas Whatman no. 42, gas nitrogen HP (high pure), tissu, pasir laut (sea sand), aquades, kapas, dan kertas label. Bahan kimia ini dengan merk Merck dan diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Panadia Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Metode eksploratif pada penelitian ini yaitu dengan pengumpulan data melalui tahapan penelitian. Penelitian dilakukan untuk memperoleh data mengenai karakterisasi fukosantin setelah dilakukan awal proses yang berbeda. Dari hasil penelitian menggunakan uji spektrofotometer UV-Vis, uji FTIR dan uji L,a,b didapatkan hasil bahwa kandungan pigmen fukosantin yang ada dalam sampel segar dan basa kering telah mengalami degradasi, akan tetapi kekhasan fukosantin berupa gugus alenik masih dapat teridentifikasi. Sedangkan untuk sampel teh seduh terjadi kerusakan pada pigmen fukosantin sehingga hasilnya jauh dari perlakuan yang lainnya. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai perlakuan dengan sampel kering yang direndam tanpa basa dan uji lebih lanjut tentang senyawa-senyawa apa saja yang terdapat pada teh yang telah diseduh.