Uji Keberhasilan Persilangan Dua Varietas Kedelai (Glycine Max (L.) Merill)
Main Author: | Alvi, Akhmad Zainuri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13325/1/AKHMAD%20ZAINURI%20ALVI.pdf http://repository.ub.ac.id/13325/ |
Daftar Isi:
- Kedelai (Glycine max (L.) Merill) ialah tanaman legum semusim yang dimanfaatkan bijinya. Kedelai memiliki kandungan protein nabati tinggi sehingga layak untuk dikonsumsi setiap hari. Adapun kedelai menjadi makanan lauk utama di Indonesia merupakan salah satu penyebab dari kebutuhan konsumsi kedelai nasional menjadi meningkat. Oleh sebab itu program pemuliaan tanaman perlu dilakukan yakni dengan menggabungkan karakter-karakter produksi kedalam tanaman kedelai. Penggabungan karakter produksi dapat diawali dengan persilangan. Persilangan kedelai umumnya memperoleh rerata keberhasilan persilangan dibawah 60% (Lubis et al., 2015). Rerata persentase keberhasilan persilangan varietas kedelai dapat ditingkatkan dengan cara melakukan persilangan di dalam rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat keberhasilan persilangan dua varietas kedelai. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat tingkat keberhasilan persilangan yang tinggi pada persilangan dua varietas kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2017 hingga bulan April 2018, di Glasshouse Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Kota Malang. Bahan yang digunakan penelitian ini adalah benih kedelai varietas Dena 1 dan Dega 1, alkohol 70%, pupuk kompos, pupuk kandang sapi atau kambing, pupuk NPK mutiara dan juga tanah. Alat yang digunakan adalah pinset, gunting, polybag 10 kg, lup, label, benang, selotipe, cangkul, sprayer, kamera, buku dan alat tulis. Penelitian ini menggunakan metode hand pollination. Persilangan menggunakan 2 varietas yang diresiprok sehingga terdapat 2 pasang persilangan. Penelitian ini menggunakan 52 tanaman kedelai yang terdiri dari 20 tanaman untuk set persilangan Dena 1 ♀ X Dega 1 ♂, 20 tanaman untuk set persilangan Dega 1 ♀ X Dena 1 ♂ serta 12 tanaman kontrol terdiri Dena 1 dan Dega 1. Pada variabel pengamatan terdiri dari persentase terbentuknya polong per tanaman (%), jumlah biji hasil persilangan, jumlah polong berbiji 1, jumlah polong berbiji 2, jumlah polong berbiji 3, bobot 10 biji (g). Data rerata variabel pengamatan yang didapat dari pasangan persilangan yang berbeda dianalisis dengan uji t - tidak berpasangan taraf 5%. Sedangkan perbandingan data rerata yang diperoleh dari hasil persilangan dengan rerata hasil tanaman tetua kontrol dianalisis dengan menggunakan uji t – berpasangan taraf 5%. Pada data variabel pengamatan persentase keberhasilan terbentuknya polong di uji antar set persilangan yang berbeda. Sedangkan pada variabel pengamatan jumlah biji hasil persilangan, jumlah polong berbiji 1, jumlah polong berbiji 2, jumlah polong berbiji 3, dan jumlah bobot 10 biji diuji dengan data dari set persilangan yang berbeda, tetapi juga di uji dengan data yang diperoleh dari tanaman kontrol. Hasil analisis uji-t pada kesuluruhan variabel pengamatan antar ii set persilangan menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata, kecuali pada jumlah polong berbiji 1 dan jumlah polong berbiji 3. Sedangkan analisis uji-t yang dilakukan antara hasil persilangan dengan hasil tanaman kontrol menunjukkan berbeda sangat nyata pada variabel pengamatan jumlah biji hasil persilangan dan jumlah bobot 10 biji.