Pengembangan Usaha Kerang Hijau (Perna Viridis) Di Mangrove Center, Desa Jenu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Main Author: | Prastica, VitriaAyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133218/ |
Daftar Isi:
- Mangrove Center Jenu terdapat kerang hijau yang hidup pada bambu-bambu untuk menyangga pipa paralon yang digunakan sebagai aliran air ke kawasan tambak dan kawasan mangrove. Kerang hijau tersebut ditemukan tidak sengaja oleh Bapak Ali Mansyur, dan kerang tersebut hidup liar diperairan sekitar kawasan mangrove dan cara budidayanya masih sederhana. Namun kerang ini mampu bertahan hidup dan berkembang tanpa harus memberi pakan, Hal ini akan sangat menguntungkan jika dibudidayakan dengan benar. Masyarakat pesisir sekitar kawasan tersebut sering kali mengambil kerang Tetapi dalam hal ini pengetahuan masyarakat dalam pengambilan kerang masih minim, mereka mengambil kerang tersebut tanpa memikirkan kerang tersebut layak atau tidak untuk dipanen. Sehingga semakin lama dirasa kerang tersebut sedikit. Padahal potensi kerang di daerah tersebut sebenarnya sangatlah bagus namun karena kurangnya penanganan secara teknis, finansial, pemasarannya kurang dan minimnya kesadaran masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dalam usaha budidaya ini. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 – 14 Juni 2013 di Mangrove Center, Desa Jenu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui teknis usaha kerang hijau di Mangrove Center, Kecamatan Jenu, 2) mengetahui aspek pemasaran usaha kerang hijau di Mangrove Center, Kecamatan Jenu, 3) mengetahui kelayakan finansiil usaha kerang hijau di Mangrove Center, Kecamatan Jenu, dan 4) menganalisis strategi pengembangan usaha kerang hijau di Mangrove Center, Kecamatan Jenu. Metode pengambilan sampel menggunakan metode survei Sedangkan pengumpulannya menggunakan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Metode analisis data yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Untuk analisis deskriptif kualitatif yaitu meliputi : 1) mengetahui teknis usaha kerang hijau di Mangrove Center, Kecamatan Jenu, 2) mengetahui aspek pemasaran usaha kerang hijau di Mangrove Center, Kecamatan Jenu, dan 3) menganalisis strategi pengembangan usaha kerang hijau di Mangrove Center, Kecamatan Jenu. Sedangkan untuk deskriptif kuntitatifnya dengan menganalisa aspek finansiil yang meliputi dua analisis yaitu analisis jangka pendek dan analisis jangka panjang. Selanjutnya menggunakan analisis SWOT. Aspek teknis dalam usaha budidaya kerang hijau meliputi tahap persiapan terdiri dari pemilihan lokasi dan pembuatan rumpon kerang hijau, tahap pembesaran terdiri dari perawatan dan pengendalian hama dan penyakit, tahap pemanen. Sedangkan pada tahap pemanenan dilakukan pada saat arus air laut surut. Aspek pemasaran pada usaha kerang hijau meliputi bauran pemasaran yang terdiri dari produk kerang hijau berupa kerang segar, harga berlaku pada umumnya, tempat penjualan disekitar Desa jenu, dan promosi masih sangat sederhana. Saluran pemasaran meliputi pemanfaatan kerang hijau di mangrove center Jenu disalurkan dari produsen (masyarakat pengambil kerang). Setelah itu dapat disalurkan ke pedagang eceran (penjual sayur dan penjual ikan). Lalu diasalurkan ke konsumen akhir. Segmentasi pasar pada penjualan kerang hijau adalah pasar lokal untuk segmentasi pasar mulai kalangan tingkat menengah ke bawah karena harga yang ditetapkan dapat dijangkau oleh segmen pasar tingkat menengah ke bawah. Sasaran pasar yang dituju menurut Bapak Ali Mansyur pemilik usaha kerang hijau di mangrove center adalah kalangan atas sampai bawah. Posisi pasar yaitu kalangan menengah kebawah. Sedangkan diferensiasi masih kurang. Analisis penilaian aspek finansiil dari kegiatan usaha kerang hijau dengan melihat pengembangan usaha yang dianalisis secara jangka pendek maupun jangka panjang. Hasil analisis jangka pendek meliputi penerimaan Rp. 6.720.000,- , keuntungan Rp 5.353.733,- , R/C Ratio 4,92 % , rentabilitas 392 %. BEP Rp 642.789,- dan jangka panjang Pada Usaha Kerang Hijau yaitu NPV 15.806.236, Net B/C 18,13 , IRR 503 % dan PP 0,22. Sehingga usaha budidaya ini menguntungkan dan layak dijalankan. Analisis SWOT meliputi faktor internal, faktor eksternal analisis metrik SWOT dan Strategi pengembangan. Dalam metrik SWOT didapatkan hasil bahwa grand strategy pada posisi (x,y) pada kuadran I yaitu strategi agresif. Hal ini disebabkan karena peluang (Opportunitities) dengan kekuatan (Strength) berpengaruh dominan dibandingkan dengan kelemahan (Weakness) serta ancaman (Threat). Sedangkan dalam strategi pengembangannya meliputi menambah area rumpon demi meningkatkan jumlah produksi banyak untuk konsumen, meningkatkan dan mengambil penawaran kerjasama dalam pengembangan usaha, meningkatkan teknologi kualitas pengemasan demi mempertinggi harga jual. Saran yang diberikan peneliti untuk pengembangan Usaha Kerang Hijau sebagai berikut : Perlu diteliti syarat tempat penambahan luas rumpon, sebaiknya pengelola kerang hijau lebih tegas lagi pada masyarakat pengambil kerang hijau agar tidak seenaknya lagi dalam pengambilannya, masyarakat haruslah lebih tertib lagi dalam pengambilan kerang hijau, lebih memikirkan mana yang layak diambil maupun yang tidak layak diambil demi kelangsungan kerang hijau secara kontinyu, pengelola kerang hijau hendaknya menambah tenaga kerja agar dapat setiap waktu mengontrol keadaan kerang hijau agar proses budidaya berjalan lancar, sebainya ada penambahan area rumpon agar usaha budidaya tetap kontinyu, pengelola sebaiknya meningkatkan dan menerima kerjasama oleh pihak lain agar dapat membantu proses produksi kerang hijau di kawasan Mangrove Center, Desa Jenu.