Pengaruh Mikoriza dan Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung dan Ketersediaan NPK Pada Inceptisols di Gresik
Main Author: | Safina., Banita Megy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13320/1/BANITA%20MEGY%20SAFINA.pdf http://repository.ub.ac.id/13320/ |
Daftar Isi:
- Inceptisols di Indonesia memiliki sebaran yang luas. Salah satu daerah yang memiliki jenis Inceptisols adalah kabupaten Gresik. Inceptisols pada lokasi yang diamati memiliki nilai C-organik dan N-total yang termasuk kriteria sifat kimia tanah dari sangat rendah hingga rendah. Unsur hara nitrogen sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan tanaman, sehingga jika ketersediaannya kurang maka dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. kekurangan unsur hara dapat dilakukan dengan pemupukan. Penggunaan kelompok mikroba tanah merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan di dalam tanah. Mikoriza dan pupuk hayati diaplikasikan agar dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah sehingga pertumbuhan tanaman dapat optimal. Respon tanaman digunakan untuk mengetahui pengaruh dari aplikasi mikoriza dan pupuk hayati. Tanaman jagung dipilih karena responsif terhadap ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah aplikasi mikoriza 30 spora dan pupuk hayati dengan perbedaan dosis yang digunakan adalah 0, 25, 50, 75, dan 100 kg/ha. Penelitian ini dilakukan pada screen house. Analisis data yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA) untuk menguji ada tidaknya perbedaan rerata dari seluruh perlakuan, kemudian dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5% untuk menguji perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian yang didapatkan untuk aplikasi mikoriza dan pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap pH, C-organik, N-total, P-tersedia, dan K-tersedia. Hasil analisis tanaman aplikasi mikoriza dan pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap serapan hara NPK. Tinggi tanaman berpengaruh nyata terhadap perlakuan pada umur 6 dan 8 MST (Minggu Setelah Tanam), sedangkan jumlah daun tidak berpengaruh nyata. Hasil korelasi antara perlakuan dapat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium, dan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung yang meliputi serapan NPK dan tinggi tanaman.