penambahan ekstender madu dalam proses penyimpanan sperma beku terhadap viabilitas dan motilitas spermatozoa ikan patin siam (Pangasius hypophthalamus)
Main Author: | Hasan, MochAl |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133198/1/SKRIPSI_MOCH._AL_HASAN_%280610850047%29.pdf http://repository.ub.ac.id/133198/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh teknologi pembenihan, terutama dalam pengadaan benih ikan. Seringkali timbul masalah dalam pengadaan benih yang dikarenakan masa pematangan gamet induk ikan jantan dan betina terkadang tidak terjadi secara bersamaan. Salah satu cara untuk memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut melalui penerapan bioteknologi reproduksi yaitu pengawetan sperma. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstender madu terhadap viabilitas dan motilitas spermatozoa ikan patin siam pada proses pembekuan. Untuk mengetahui konsentrasi ekstender madu yang tepat pada media ekstender agar dapat memberikan daya simpan terbaik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2013 di Laboratorium Reproduksi Dan Pemuliaan Ikan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Di dalamnya, peneliti memasukkan unsur baru ke dalam situasi untuk mengetahui akibatnya, jika ada. Perlakuan viabilitas penambahan madu 0,6% (D) 38,22% tidak berbeda nyata dengan perlakuan penambahan madu 0,3% (A) 34,01%, 0,4% (B) 27,62%, 0,5% (C) 33,94% dan 0,7% (E) 31,14% tetapi berbeda nyata dengan perlakuan tanpa penambahan madu (KN) 16,01%. Hal ini dapat dikatakan bahwa madu dapat menambah nutrisi pada sperma ikan patin dalam proses pembekuan selama 72 jam. Perlakuan motilitas penambahan madu 0,6% (D) 45.72% tidak berbeda nyata dengan perlakuan penambahan madu 0,3% (A) 42.07%, 0,4% (B) 40.06%, 0,5% (C) 40.18% dan 0,7% (E) 40.36% tetapi berbeda nyata dengan perlakuan tanpa penambahan madu (KN) 21.34%. Hal ini berarti bahwa ekstender madu dapat berfungsi sebagai menambah ketahanan sperma pada perlindungan cold shock