Kandungan Logam Berat Pb pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba) di Gunung Anyar, Surabaya dan Kedawang, Pasuruan Jawa Timur

Main Author: Salsabela, LindaSilvira
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133178/1/Laporan_Skripsi_-_Linda_Silvira_S_-_0910810041.pdf
http://repository.ub.ac.id/133178/
Daftar Isi:
  • Pencemaran logam berat timbal (Pb) merupakan masalah yang sangat serius untuk ditangani, karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Pb dapat mencemari udara, air, tanah, tumbuhan, hewan bahkan manusia. Masuknya Pb ke tubuh manusia dapat melalui makanan dari tumbuhan yang biasa dikonsumsi manusia seperti padi, teh dan sayur-sayuran. Logam Pb terdapat di perairan baik secara alamiah maupun sebagai dampak dari aktivitas manusia. Mangrove merupakan tumbuhan tingkat tinggi di kawasan pantai yang dapat berfungsi untuk menyerap bahan-bahan organik dan non-organik sehingga dapat dijadikan bioindikator logam berat. Menurut Susanto (2004), syarat tumbuhan yang dapat dijadikan bioindikator adalah specific, mensureable, attributable, revelant dan timely. Salah satunya mangrove jenis Avicennia alba dapat digunakan sebagai indikator biologis lingkungan yang tercemar logam berat seperti Pb melalui monitoring berkala. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kandungan logam berat Pb pada perairan, sedimen, akar dan daun pada tanaman mangrove jenis Avicennia alba di kawasan mangrove Gunung Anyar, Surabaya dan Kedawang, Pasuruan.Untuk mengetahui kemampuan vegetasi tersebut dalam menyerap logam berat Pb pada kedua stasiun pengamatan sehingga dapat dijadikan akumulator logam berat di kawasan mangrove Gunung Anyar, Surabaya dan Kedawang, Pasuruan.Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2013 di kawasan mangrove Gunung Anyar, Surabaya dan Kedawang, Pasuruan Jawa Timur. Kadar Pb pada air di kawasan mangrove Gunung Anyar berkisar antara 0,28-0,37 ppm dan pada lokasi Kedawang berkisar antara 0,12-0,17 ppm. Kadar Pb air dikedua lokasi menunjukkan bahwa kadar tersebut sudah melebihi ambang batas yang diperbolehkan. Berdasarkan pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 mengenai baku mutu air laut untuk biota laut, batas kandungan untuk Pb yaitu sebesar 0,008 ppm.Kadar Pb pada sedimen di kawasan mangrove Gunung Anyar berkisar antara 10,72-12,04 ppm dan pada lokasi Kedawang berkisar antara 2,08-3,73 ppm. Kadar Pb pada sedimen dikedua lokasi menunjukkan bahwa kadar tersebut masih berada di bawah ambang batas menurut nilai baku mutu yang dikeluarkan oleh International of Dredging Companies/Central Dredging Association(1997) mengenai kandungan logam yang dapat ditoleransi keberadaanya dalam sedimen untuk logam berat timbal (Pb) yaitu sebesar 85 ppm. Kadar Pb di lokasi kawasan mangrove Gunung Anyar pada akar nafas Avicennia alba di bagian pangkal berkisar 2,02-3,09 ppm, di ujung berkisar antara 1,72-2,35 ppm dan akar total berkisar antara 3,74-5,44 ppm, sedangkan di lokasi Kedawang pada akar nafas Avicennia alba di bagian pangkal berkisar 1,06-2,22 ppm, di ujung berkisar antara 0,78-1,62 ppm dan akar total berkisar antara 1,84-3,84 ppm. Kadar Pb di lokasi kawasan mangrove Gunung Anyar pada daun tua Avicennia alba berkisar 0,71-0,98 ppm, pada daun sedang berkisar antara 0,49-0,79 ppm dan pada daun muda berkisar antara 0,31-0,59 ppm, sedangkan di lokasi Kedawang pada daun tua Avicennia alba berkisar 0,28-0,50 ppm, pada daun sedang berkisar 0,15-0,28 ppm dan pada daun muda berkisar antara 0,09-0,22 ppm. Nilai Bioconcentration Factor (BCF) pada akar di daerah kawasan Mangrove Gunung Anyar berkisar antara 0,31-0,45 dan di daerah Kedawang berkisar antara 0,88-1,25. Nilai Transcolation Factor (TF) pada kawasan mangrove Gunung Anyar berkisar antara 0,18-0,19 dan daerah Kedawang berkisar antara 0,12-0,15. Nilai Fitoremidiasi (FTD) pada lokasi penelitian kawasan mangrove Gunung Anyar pada semua stasiun menunjukkan nilai yang negatif yaitu berkisar antara 0,12-0,27, sedangkan nilai Fitoremidiasi pada daerah Kedawang berkisar antara 0,73-1,13. Hasil analisa kualitas air pada kawasan mangrove Gunung Anyar berkisar antara suhu 25-32,6°C, pH 6,71-6,76, salinitas 1-12,3 dan DO 2,1-5,23 mg/l, sedangkan ada daerah Kedawang berkisar antara suhu 32,3-33,2 oC, pH 6,85-7,76, salinitas 16-26 dan DO 0,8-1,85 mg/l.Hasil analisa kualitas sedimen pada kawasan mangrove Gunung Anyar yaitu tekstur didominasi oleh liat, pH dengan antara 7,5-7,9, total N 1,3 - 2 mg kg-1 dan total P 11,88 - 18,40 mg kg-1, sedangkan pada daerah Kedawang yaitu tekstur didominasi oleh pasir, pH antara 7,3-8,1, total N 0,9 - 1,4 mg kg-1 dan total P 38,26 - 42,45 mg kg-1. Kualitas air dan sedimen yang demikian menurut Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004masihbisamendukungkehidupan mangrove Avicennia alba. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah kandungan logam berat Pb pada kedua lokasi sudah melebihi ambang batas dan kandungan Pb pada sedimen masih dalam batas yang diijinkan. Kandungan logam berat Pb pada Avicennia alba lebih tinggi pada bagian akar dibandingkan dengan bagian daun, besarnya kandungan logam berat di bagian akar diduga karena lebih banyak variasi dan interaksi dengan sedimen yang banyak mengandung logam berat karena proses pengendepan. Berdasarkan nilai BCF, TF dan FTD mangrove Avicennia alba dapat dijadikan fitoremidiasi karena dapat beradaptasi terhadap logam berat. Saran yang dapat diberikan ialah menentukan kebijakan bagi pengelolaan dan konservasi hutan mangrove secara berkelanjutan pada kawasan mangrove Gunung Anyar dan kawasan mangrove daerah Kedawang, karena hutan mangrove tersebut dapat menjadi fitoremidiasi untuk mengurangi logam berat yang mencemari lingkungan. Diperlukan juga penelitian tentang kandungan logam berat Pb pada bagian tumbuhan mangrove lainnya, seperti batang dan buah serta kandungan logam berat pada jenis mangrove yang lainnya.