Pengaruh Pemberian Zeolit Dengan Dosis Yang Berbeda Pada Pengangkutan Sistem Tertutup Terhadap Kelulushidupan Benih Ikan Patin (Pangasius Sp.)
Daftar Isi:
- Ikan patin (Pangasius sp) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin (Pangasius sp) dikenal dikenal sebagai komoditi dengan prospek cerah, karena memiliki harga yang tinggi dan digemari oleh masyarakat karena rasanya yang enak. Hal ini menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini dapat ditemukan di perairan tawar terutama di daerah Sumatera, Kalimantan, dan sebagian Jawa (Herry, 2010). Kebutuhan benih ikan patin secara nasional pada tahun 2009 meningkat menjadi 120 juta benih. Hal ini dikarenakan produksi ikan patin terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2009 akan mencapai 132.000 ton. Untuk mencapai produksi tersebut dibutuhkan jaminan kesinambungan benih yang sesuai dengan permintaan. Selama ini kegiatan pemijahan ikan patin masih banyak terkonsentrasi di daerah Sukabumi, Bogor dan Jakarta sedangkan kegiatan pendederan dan pembesaran berada di daerah Sumatra, Kalimantan dan daerah lainnya di Pulau Jawa (Sunarma 2007). Karena daerah produksi benih dan daerah pendederan serta pembesaran mempunyai jarak yang jauh menyebabkan biaya produksi benih ikan patin menjadi tinggi, sehingga apabila dilakukan transportasi benih, upaya untuk menghemat biaya tersebut harus dengan kepadatan tinggi dan sistem tertutup. Dugaan sementara hal ini dapat menyebabkan turunnya kualitas air media transportasi yang akan menyebabkan kematian benih selama transportasi bilamana dilakukan dengan kepadatan yang tinggi.