Pengaruh Larutan Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Hematologi Ikan Mas (Cyprinus carpio L) Yang Diinfeksi Aeromonas hydrophila
Main Author: | Prakosa, DimasGalang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133146/1/LAPORAN_SKRIPSI_PDF.pdf http://repository.ub.ac.id/133146/ |
Daftar Isi:
- Ikan mas merupakan salah satu ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis penting, sehingga ikan ini banyak dibudidayakan (Rudiyanti dan Ekasari, 2009). Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (2011), produksi ikan mas pada tahun 2010 mencapai 374.112 ton. Jumlah ini melampaui target awal sebanyak 267.100 ton. Jumlah produksi ini diharapkan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Santoso (1995), ikan mas adalah salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang paling banyak dibudidayakan petani baik budidaya pembenihan, pembesaran di kolam pekarangan ataupun air deras. Produksi ikan mas dapat mencapai di atas rata-rata ikan konsumsi lainnya. Menurut Purwaningsih (2007) dalam Musallamah, Sari, Hutami dan Mardia (2011), bakteri Aeromonas hydrophila merupakan salah satu bakteri yang mengakibatkan penyakit dan mampu menyebabkan kegagalan budidaya ikan air tawar, bakteri ini dapat menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian tinggi (80-100%) dalam waktu 1-2 minggu. Menurut Samsundari (2006), penyakit yang menyerang tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi dalam air, kondisi inang dan adanya jasad patogen (jasad penyakit). Untuk mengatasi permasalahan ini, selain dengan perbaikan kondisi lingkungan budidaya, maka penggunaan antibiotik guna mengobati penyakit infeksi bakteri sangat dianjurkan tetapi apabila digunakan dengan tidak terkontrol maka dapat menimbulkan beberapa efek negatif. Residu antibiotik dapat mencemari lingkungan dan juga dapat ditemukan di tubuh ikan sehingga ikan tidak aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan eksperimen dengan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan berupa pemberian larutan bawang putih dengan dosis yang berbeda yaitu Tanpa pemberian perlakuan (K), dosis 0% (A), dosis 0,5% (B), dosis 1% (C), dosis 1,5% (D). Penelitian ini dilakukan Selama 1 bulan dengan ulangan 3 kali. Parameter utama yaitu hematologi ikan mas sedangkan parameter penunjang berupa kualoitas air yaitu Oksigen Terlarut (DO), Suhu, dan Derajat Keasaman (pH). Pada penelitian ini diperoleh dosis terbaik larutan bawang putih untuk hematologi ikan mas adalah dosis 1%, dengan nilai rerata hematologi antara lain untuk eritrosit 1,70X106 sel/mm3, leukosit 34,183X103 sel/mm3, monosit 12,3%, neutrofil 10,3%, limfosit 77,3% dan hematokrit 18,33 untuk nilai kualitas air menurut Ghufron, Kordi dan Tancung masih berada pada kisaran normal yaitu untuk suhu 25,1-26,9 0C, pH 7,12-8,31dan DO 5,00-64,5 ppm.