Strategi Pengelolaan Potensi Sumber Daya Pesisir Untuk Pengembangan Ekowisata Bahari Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
Main Author: | Putridhanti, NingSwatama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133115/1/laporan_skripsi_ning_%280910840058%29.pdf http://repository.ub.ac.id/133115/ |
Daftar Isi:
- Mengingat besarnya potensi sumber daya yang ada di Pulau Pramuka, dan Pulau Pramuka selain menjadi pulau pemukiman juga telah menjadi pulau wisata bahari maka untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas sumber daya pesisir yang ada dan sekaligus mempertahankan serta meningkatkan kualitas sumber daya lainnya, masyarakat bersama pemerintah dan stakeholder lainnya melakukan pengelolaan potensi sumber daya pesisir yang ada di Pulau Pramuka. Pengelolaan perlu dilakukan dengan memperhatikan aspek ekologi di samping manfaat sosial dan ekonomi yang diperoleh. Selain itu, diperlukan upaya penggalian potensi sumber daya yang ada di Pulau Pramuka sebagai alternatif wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis (1) Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang ada di Pulau Pramuka, (2) Potensi sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), dan sumber daya buatan (SDB) yang ada di Pulau Pramuka untuk pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pramuka, (3) Keadaan dan pengelolaan ekowisata yang ada di Pulau Pramuka sebagai suatu kawasan wisata alam, (4) Faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengembangan ekowisata di Pulau Pramuka, dan (5) Strategi pengelolaan yang dilakukan untuk pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pramuka. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada tanggal 20 Januari sampai 15 Pebruari 2013 dilakukan penelitian. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan jenis data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan cara melakukan observasi, wawancara, kuisioner, dokumentasi dan studi kepustakaan. Metode dan teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu menggunakan purposive sampling dan accidental sampling. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif sebelum data dianalisis menggunakan metode analisis SWOT. Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang ada di Pulau Pramuka setiap tahunnya mengalami perkembangan yang baik, dapat dilihat dari pengelolaan yang dilakukan sudah berpegang pada hukum dan peraturan yang berlaku agar Daerah Perlindungan Laut (DPL) tetap terjaga dan lestari sehingga dapat terus dimanfaatkan sebagai sarana wisata pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi wisatawan. Potensi sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), dan sumber daya buatan (SDB) yang ada di Pulau Pramuka untuk pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pramuka sebenarnya sudah baik, hanya saja masih kurang pengembangannya sehingga masih perlu penyuluhan dan pembelajaran untuk SDM di Pulau Pramuka agar dapat mengelola SDA dan SDB yang ada di Pulau Pramuka dengan baik sehingga dapat lebih berkembang dan dapat meningkatkan perekonomian khususnya penduduk Pulau Pramuka. Keadaan dan pengelolaan ekowisata yang ada di Pulau Pramuka yaitu: (1) Transplantasi Karang dan Adopsi Karang, (2) Penanaman Mangrove, (3) Penanaman Lamun, dan (4) Penangkaran Penyu Sisik sebagai suatu objek wisata bahari semakin berkembang dengan baik, dapat dilihat dari pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan pada keempat ekowisata yang ada sudah mengacu pada peraturan dan hukum yang berlaku sehingga dapat terus dimanfaatkan sebagai sarana wisata berbasis konservasi, pendidikan dan ilmu pengetahuan. Hasil identifikasi terhadap faktor internal Pulau Pramuka diperoleh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Pulau Pramuka. Kekuatannya meliputi keanekaragaman hayati; daerah perlindungan laut (DPL); wisata bahari berbasis konservasi, pendidikan dan ilmu pengetahuan; keanekaragaman produk olahan; sarana dan prasarana transportasi; sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, keseharan, dan pemerintahan. Kelemahannya meliputi sanksi dan peraturan kurang tegas; sumber daya manusia (SDM); perilaku atau aktivitas penduduk; pengelolaan sumber daya; sarana kebersihan dan sanitasi; promosi wisata bahari belum optimal. Sedangkan untuk faktor eksternal Pulau Pramuka didapatkan peluang dan ancaman yang diperoleh dari luar Pulau Pramuka. Peluang meliputi meningkatnya tren wisata bahari; kepuasan wisatawan; meningkatnya perekonomian; kerjasama investor; lahan pekerjaan; perkembangan internet dan teknologi. Ancaman yang dapat terjadi meliputi pencemaran; perilaku atau aktivitas wisatwan; persaingan dengan objek wisata bahari di tempat lain; konflik stakeholder; perilaku atau aktivitas masyarakat di luar Pulau Pramuka; kenaikan harga BBM, daya tarif listrik dan harga sembako. Berdasarkan analisis matrik SWOT menunjukkan bahwa Pulau Pramuka berada pada posisi kuadran I sehingga memiliki strategi agresif yang menguntungkan bagi pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pramuka. Maka strategi pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu strategi meningkatkan kualitas ekowisata bahari berbasis konservasi, pendidikan, dan ilmu pengetahuan agar dapat tetap menjaga dan melestarikan potensi sumber daya pesisir yang ada di Pulau Pramuka sehingga meningkatkan kepuasan wisatawan; memanfaatkan perkembangan internet dan teknologi dalam memberikan informasi tentang wisata bahari yang ada di Pulau Pramuka; melakukan kerja sama antara penduduk dan investor dalam mengmbangkan wisata bahari yang ada sehingga tercipta lahan pekerja baru (jasa wisata); dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang sudah ada agar lebih baik lagi sehingga dapat membuat nyaman wisatawan. Saran yang dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya pesisir di Pulau Pramuka untuk pengembangan ekowisata bahari yaitu melakukan pengelolaan potensi sumber daya pesisir yang ada di Pulau Pramuka secara bersama-sama dengan penuh rasa tanggung jawab dan dilakukan secara berkelanjutan, selalu tetap berpegang pada perundang-undangan dan hukum yang berlaku dalam melakukan pengelolaan potensi sumber daya pesisir yang ada di Pulau Pramuka, mengadakan penyuluhan dan pelatihan secara rutin kepada penduduk Pulau Pramuka akan pentingnya pengelolaan potensi sumber daya pesisir untuk pengembangan ekowisata bahari yang dapat meningkatkan perekonomian penduduk Pulau Pramuka.