Aktivitas Antikanker Ekstrak Kasar Batang Mangrove Excoecaria Agallocha Dengan Variasi Dosis Terhadap Viabilitas Sel Hela
Main Author: | Priyanti, Hesti Septiana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13311/ |
Daftar Isi:
- Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak pada manusia secara global. Penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan terus berkembang dengan cepat, tidak terkendali dan selanjutnya akan menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah dan menyerang organorgan penting serta saraf tulang belakang. Salah satu kanker yang mengakibatkan kematian paling banyak adalah kanker serviks. Umumnya kanker ini menyerang wanita dibawah usia 50 tahun. Pemanfaatan tanaman mangrove sebagai obat tradisional telah lama digunakan oleh masyarakat dalam terapi gastroentetitis dan anti kanker. Salah satu tanaman mangrove tersebut adalah Excoecaria agallocha. Excoecaria agallocha merupakan salah satu vegetasi mangrove yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antikanker, anti jamur dan antimikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi dosis ekstrak terhadap viabilitas sel HeLa. Selain itu untuk menentukan dosis terbaik ekstrak kasar batang Excoecaria agallocha terhadap persentase viabilitas sel HeLa. Metode yang digunanakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Parameter penelitian ini meliputi uji proksimat, uji fitokimia, uji total fenol, uji antioksidan, uji toksisitas, uji sitotoksisitas dan uji LC-MS. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian ini didapatkan uji prosimat tepung batang Excoecaria agallocha menghasilkan kadar air sebesar 5%, kadar abu sebesar 4,8%, lemak sebesar 2,5%, protein sebesar 7,9% dan karbohidrat (by different) sebesar 79,8%. Rendemen tertinggi pada ekstrak etanol yaitu sebesar 6,82%, sedangkan ekstrak n-heksan dan etil asetat masing-masing memiliki rendemen yaitu 1,21% dan 1,49%. Pengujian pada kadar air didapatkan hasil ekstrak etanol memiliki kadar air tertinggi yaitu sebesar 21,5%, sedangkan untuk ekstrak n-heksan dan etil asetat memiliki kadar air berturut-turut sebesar 10,83% dan 14,75%. Untuk hasil fitokimia didapatkan ekstrak n-heksan hanya mengandung senyawa steroid. Ekstrak etil asetat mengandung senyawa tanin dan steroid. Sedangkan untuk ekstrak etanol mengandung senyawa bioaktif paling banyak yaitu flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Uji toksisitas menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menghasilkan LC50 ekstrak etanol yang terendah yaitu sebesar 106,44 ppm sedangkan ekstrak n-heksan dan etil asetat masing-masing yaitu sebesar 452,91 ppm dan 334,68 ppm. Dalam pengujian total fenol didapatkan hasil ekstrak n-heksan sebesar 16,614 mg GAE/100 gr, ekstrak etil asetat sebesar 195,198 mg GAE/ 100 gr dan ekstrak etanol sebesar 705,028 mg GAE/100 gr. Pada uji antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-Difenil-1 pikrilhidrazin) menghasilkan nilai IC50 terendah pada ekstrak etanol yaitu sebesar 73,900 ppm sedangkan untuk ekstrak n-heksan dan etil asetat yaitu sebesar 295,760 ppm dam 158,412 ppm. Pengujian sitotoksisitas sel HeLa denganix metode MTT (3-(4,5-dimethiltiazol-2-yl)-2,5-dipheniltetra zolium bromide) assay menghasilkan nilai viabilitas sel terendah pada dosis 62,5 ppm sebesar 48,08%. Sedangkan untuk dosis 125 ppm, 250 ppm, 500 ppm dan 1000 ppm menghasilkan persentase viabilitas masing-masing sebesar 44,73%, 41,57%, 38,65% dan 34,44%. Nilai IC50 ekstrak kasar batang Excoecaria agallocha yaitu sebesar 42,70 ppm. Nilai tersebut di atas standar yang telah ditentukan oleh NCI (National Cancer Institute) yaitu sebesar ≤ 20 ppm. Sehingga ekstrak batang Excoecaria agallocha kurang potensial sebagai antikanker namun masih bersifat toksik terhadap sel HeLa