Komposisi Hasil Tangkapan Alat Tangkap Payang Di Pelabuhan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawatimur
Main Author: | Kurniawati, Nilam Sari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13307/ |
Daftar Isi:
- Kecamatan Puger terletak di sebelah Kabupaten Jember yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia. Kecamatan Puger merupakan salah satu sentra utama kegiatan penangkapan ikan di Kabupaten Jember. Sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Alat penangkap ikan merupakan salah satu aspek penting dalam proses penangkapan ikan. Salah satu alat tangkap payang dioperasikan dengan tali selambar di permukaan perairan dengan cara melingkari area seluas-luasnya pada gerombolan ikan pelagis, kemudian penarikan dan pengangkatan jaring ke atas kapal. Pada payang tali ris atas lebih panjang dari pada tali ris bawah dengan tujuan agar ikan dapat masuk ke dalam kantong jaring dengan mudah dan mencegah lolosnya ikan ke arah vertikal bawah. Payang dioperasikan di permukaan dengan tujuan untuk menangkap ikan-ikan pelagis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja spesies yang tertangkap dengan alat tangkap payang, mengetahui komposisi spesies ikan yang tertangkap dengan alat tangkap payang dan mengetahui keanekaragaman dan keseragaman jenis ikan yang tertangkap dengan alat tangkap payang yang didaratkan di Pelabuhan Puger, kabupaten Jember, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam peneitian ini adalah metode deskriptif survei. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung guna mendapatkan keterangan yang jelas terhadap suatu masalah dalam penenlitian di Pelabuhan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Data yang digunakan meliputi data primer dan skunder, dalam analisis data menggunakan beberapa software yaitu Microsoft Excel aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jumlah spesies penyusun hasil tangkapan payang sebanyak 17 spesies diantaranya, cumi-cumi (Nipponololigo sumatrensis), ikan layur (Trichiurus sp), ikan layang deles (Decapterus macrosoma), ikan layang lais (Decapterus ruselli), ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta), ikan peperek (Leiognathunus equulus), ikan tongkol komo (Euthynnu affinis), ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), ikan lemuru (Sardinella sp), Ikan Talang-talang (Scombrides tala), ikan gulamah (Johnius bengirii), ikan tengiri (Scoomberumorus commersonii), ikan alu-alu (Sphyraena jello), ikan selingsing (Rastrelliger brachysoma), ikan teri (Stolephorus commersonii) dan teri Jengki (Stolephorus insularis). Presentase hasil tangkapan yang didapatkan di dominasi oleh spesies terbanyak adalah ikan layang perkak (Decapterus macrosoma) sebesar 24 % dengan total berat 19710 Kg. Sedangkan untuk hasil tangkapan paling sedikit yaitu ikan tengiri (Scomberumorus commersonii) dengan berat total hanya 15Kg. Perbandingan hasil tangkapan pada saat malam hari dan hasil tangkapan pada saat siang hari menunjukkan bahwa hasil tangkapan pada saat malam hari lebih besar dengan berat 53665 kg, sedangkan hasil tangkapan pada saat siang hari sebesar 21480 kg. Nilai indeks keanekaragaman jenis pada hasil tangkapan payang didapatkan nilai sebesar 1,6 yang menunjukan bahwa tingkat keanekaragamantergolong sedang, sedangan nilai indeks keseragaman didapatkan sebesar 0,6 yang menunjukan bahwa tingkat keseragaman sedang