Studi Komunitas Moluska Pada Zona Intertidal Pantai Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur
Main Author: | Praptomo, Danang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133041/1/Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/133041/ |
Daftar Isi:
- Pada zona pasang surut (intertidal) terdapat berbagai komunitas organisme diantaranya dari filum moluska. Pantai Prigi Kabupaten Trenggalek dengan aktivitas pelabuhan, tempat pelelangan ikan (TPI), memancing, dan rumah tangga kesemuanya membuang limbah ke laut (zona intertidal) yang secara tidak langsung mempengaruhi moluska yang hidup disekitar pantai tersebut. Pantai Kondangmerak Kabupaten Malang relatif bersih, kondisi lingkungan berbukit dengan substrat berbatu yang hampir sama dengan pantai Prigi, tetapi aktivitas manusia di pantai Kondangmerak relatif sedikit, sehingga dapat digunakan sebagai referensi komunitas moluska antara Prigi dan Kondangmerak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2010, dengan tujuan untuk mengetahui kepadatan, kelimpahan, kehadiran, penyebaran, kesamaan komunitas dan ukuran panjang berat (khusus untuk moluska yang dominan) yang hidup pada zona intertidal di kedua pantai yaitu Prigi Kabupaten Trenggalek dan pantai Kondang Merak Kabupaten Malang, keduanya masuk dalam wilayah propinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survei. Pada pantai Prigi ditentukan 3 Stasiun yang masing-masing dibagi dalam 3 titik pengamatan. Ketiga stasiun tersebut ditentukan berdasarkan pemanfaatan pantai yaitu pelabuhan (stasiun I), tempat pelelangan ikan dan pendaratan kapal (stasiun II) serta muara sungai (stasiun III). Sebagai referensi ditentukan pantai Kondangmerak karena mempunyai karakteristik ekosistem yang hampir sama, tetapi tingkat pemanfaatan di tepi pantai relatif sedikit. Jenis moluska yang diperoleh diamati di laboratorium. Pada setiap titik pengamatan diamati jumlah moluska dalam kuadran yang sudah diketahui luasnya. Hasil penelitian dipantai Prigi diperoleh 153 ind/0,2m2, sedangkan di pantai Kondang Merak ditemukan 59 ind/0,2m2. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah individu di pantai Prigi ± 3 kali lebih banyak. Sedangkan jumlah spesies di pantai Kondang Merak 2,5 kali lebih tinggi (27 spesies) daripada Prigi (11 spesies). Nilai kepadatan tertinggi pada pantai Prigi sebesar 547,77 ind/m2, sedangkan nilai kepadatan tertinggi dipantai Kondang Merak sebesar 34,44 ind/m2 keduanya dari spesies Crassostrea glomerata. Nilai kelimpahan tertinggi pada pantai Prigi sebesar 109,55 ind/m2, sedangkan dipantai Kondang Merak sebesar 20,66 ind/m2 keduanya dari spesies Crassostrea glomerata. Nilai kehadiran tertinggi pada pantai Prigi sebanyak 6 spesies, sedangkan pantai Kondang Merak ditemukan 7 spesies. Nilai indeks dominasi di pantai Prigi diperoleh sebesar 0,514375, sedangkan di pantai Kondang Merak diperoleh sebesar 0,11997 keduanya dari spesies Crassostrea glomerata. Di pantai Prigi terdapat 6 spesies yang mempunyai pola penyebaran berkelompok dan 5 spesies lain memiliki pola penyebaran yang seragam. Untuk pantai Kondang Merak hanya 3 spesies dengan pola penyebaran berkelompok dan 24 spesies lain memiliki pola penyebaran yang seragam. Kolam labuh I dan II mempunyai nilai indeks kesamaan komunitas moluska tertinggi (86%), sedangkan lokasi lainnya relatif berbeda dengan kesamaan komunitas bervariasi antara 17 – 56%. Crassostrea glomerata di pantai Prigi rata-rata lebih besar (panjang dan berat) daripada pantai Kondangmerak. Aktifitas pembuangan limbah di pantai Prigi terbukti menunjukkan rendahnya jumlah spesies moluska bila dibandingkan dengan pantai Kondang Merak. Untuk itu disarankan untuk tidak membuang limbah ke pantai dengan harapan jumlah spesies moluska di pantai Prigi lebih banyak.