Daftar Isi:
  • Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas bagian hulu sumber pencemaran yang utama berasal dari limbah domestik (rumah tangga dan pertanian/alami). Pemeriksaan darah (hematologis) dapat digunakan sebagai indikator tingkat keparahan suatu penyakit (Bastiawan, et al , 2001). Studi hematologis merupakan kriteria penting untuk diagnosis dan penentuan kesehatan ikan (Angka, 2001). Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan percobaan tentang perhitungan total hematokrit dan trombosit dalam ikan mas setelah di budidayakan selama satu bulan di lingkungan Sungai Brantas sehingga dapat diketahui dengan pasti pengaruh polutan terhadap lingkungan perairan Sungai Brantas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) perlakuan dengan 3 (tiga) kali ulangan untuk masing – masing perlakuan. Sebagai perlakuan A adalah penempatan keramba 50 m pada aliran sebelum apartemen Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Perlakuan B adalah penempatan keramba 50 m dari berdirinya apartemen Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Perlakuan C adalah penempatan keramba 100 m dari berdirinya apartemen Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Hasil rata-rata total hematokrit ikan mas ( Cyprinus carpio L) di Aliran Sungai Brantas mengalami penurunan jumlah. Rata-rata total hematokrit ikan sebelum pemeliharaan yaitu 26,67%, sedangkan sesudah pemeliharaan secara berturut-turut dari perlakuan A yaitu 22,00%, perlakuan B yaitu 23,67% dan perlakuan C 21,67%. Sedangkan hasil rata-rata total trombosit ikan mas ( Cyprinus carpio L) di Aliran Sungai Brantas mengalami peningkatan. Rata-rata total trombosit ikan sebelum pemeliharaan yaitu K yaitu 236.000,00sel/mm3 perlakuan A yaitu 331.666.67sel/mm3 perlakuan B yaitu 258.333,33sel/mm3 dan perlakuan C yaitu 360.000,00sel/mm3.