Pengaruh Perbedaan Kecepatan Arus Air Terhadap Kandungan Kadar Logam Berat Pb (Timbel), Pada Jaringan Insang Kijing Taiwan (Anodonta Woodiana, Lea)
Main Author: | Septian, Sat |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132995/1/PENGARUH_PERBEDAAN_KECEPATAN_ARUS_AIR_TERHADAP_KANDUNGAN_KADAR_LOGAM_BERAT_Pb_%28Timbel%29%2C_PADA_JARINGAN_INSANG_KIJING_TAIWA~1.pdf http://repository.ub.ac.id/132995/ |
Daftar Isi:
- Logam berat dapat mengakibatkan kematian (lethal) maupun bukan kamatian (Sub-lethal) misalnya terganggunya pertumbuhan, tingkah laku, dan karakteristik morfologi dari berbagai jenis organisme. Logam berat yang mencemari perairan bermacam-macam jenisnya, salah satunya adalah Timbal (Pb)(Effendi, 2003). Timbalmerupakan mineral mikrodan berpotensi menjadi bahan toksik, jika terakumulasi dalam tubuh mahkluk hidup. Masuknya unsur Pb ke dalam tubuh mahkluk hidup dapat melalui saluran pencernaan (gastrointestina), saluran pernafasan (inhalasi) dan penetrasi melalui kulit (topikal).menurut Wikipedia (2011), masa atom dari Logam berat Pb adalah 207,2 g/mol dan masa jenis (sekitar suhu Kamar) 11,34 〖g /mol〗^3. Rahman (2006),logam yang ada pada perairan suatu saat akan turun dan mengendap padadasar perairan, membentuk sedimentasi, hal ini akan menyebabkan organisme yangmencari makan di dasar perairan (udang, rajungan, dan kerang) akan memeilikipeluang yang besar untuk terpapar logam berat yang telah terikat di dasar perairandan membentuk sedimen.Bedasarkan hasil uji pendahuluan pada penelitian ini, menunjukkan kandungan logam berat timbal (Pb) di kolam UPBAT punten telah melebihi ambang batas kandungan logam berat timbal (Pb), yaitu 0,023 ppm. Dari hasil yang ada jelastelah melewati baku mutu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 yaitu kandungan logam untuk timbal (Pb) tidak boleh melebihi 0,01 ppm pada suatu perairan. Bivalvia merupakan biota air yang terdapat di dasar perairan dan salah satu indikator yang dapat digunakan sebagai penentu kualitas lingkungan tercemar logam dari jenisnya dan hidup di kolam UPBAT punten adalah Anodonta woodiana Lea,atau biasa disebut sebagai Kijing Taiwan. Kijing taiwan ini merupakan salah satu jenis Bivalvia air tawar yang berasal dari Taiwan dan termasuk hewan filterfeeder non selective dan sessil (menetap) yang mampu menyaring partikel lebih besar dari 4 mikron. Kerang ini sebenarnya bukan kerang asli dari Indonesia, diduga bahwa kijing Taiwan masuk ke Indonesia melalui ikan nila atau ikan mola yang dibawa dari Taiwan sekitar tahun 1960 sampai 1970. Nama kijing Taiwan akhirnya diambil dari daerah asal tersebut (Hasim 2008 dalam Ayuningrat 2009). Berdasarkan kondisi perairan Punten yang tercemar oleh logam berat dan akumulasi logam berat Pb yang terus menerus terhadap A. Woodiana, akan mengakibatkan terganggunya beberapa organ vital seperti insang dan ginjal.Menurut hasil Uji pendahuluan, rata-rata kandungan logam berat timbal (Pb) pada insang kijing taiwan (Anadonta woodiana) dengan ukuran 8-10 cm yaitu sebesar 0,74. Organisme perairan khususnya kijing taiwan yang mengalami keracunan logam berat akan mengalami gangguan pada proses pernafasan dan metabolisme tubuhnya, hal ini terjadi karena bereaksinya logam berat dengan fraksi dari lendir insang sehingga insang diseliputi oleh gumpalan lendir dari logam berat yang mengakibatkan proses pernafasan dan metabolisme tidak berfungsi sebagaimana mestinya (Palar 1994 dalam Ghalib et all 2002). Pada penelitian ini untuk mengurangi kandungan logam berat dalam insang kijing, dilakukan upaya dengan cara fisika yaitu pemberian aliran air. Menurut O’Beirn et al (1998) dan Henley et al (2001) dalam Mclvor A.L (2004), bahwa sistem aliran air memberikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan yang baik pada spesies kerang air tawar. Berdasarkan kondisi di atas, diduga dengan pemberian aliran arus air, kandungan logam berat timbal (Pb) didalam insang kijing taiwan akan berkurang sehingga tidak menyebabkan terganggunya sistem pernafasan dan metabolisme berfungsi sebagaimana mestinya dan aman untuk dikonsumsi.