Pengaruh Media Kering Yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan Calon Induk Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp.)
Main Author: | Kusuma, Baruna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132943/1/Cover_dan_Hal.Pengesahan.pdf http://repository.ub.ac.id/132943/ |
Daftar Isi:
- Ikan lele dumbo (Clarias sp.) merupakan ikan yang menjadi primadona pembudidaya karena ikan lele mampu tumbuh dengan cepat dengan padat tebar tinggi. Banyak sekali usaha pemuliaan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas ikan lele dumbo melalui metode pemuliaan ikan untuk menghasilkan kualitas induk yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Dalam pengiriman induk-induk unggul hasil pemuliaan selama ini masih menggunakan media air yang kurang efisien karena selain berat air dan media pengiriman yang kurang praktis serta jumlah induk yang dikirim juga terbatas. Dengan kemampuan ikan lele yang bisa bernafas tanpa media air maka model pengiriman kering diharapkan bisa lebih efektif karena bobot lebih ringan dari media air serta jumlah induk yang dikirim bisa lebih banyak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012 dan bertempat di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan (FPIK – UB) Malang. Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian tentang media transportasi kering yang paling baik dalam meningkatkan kelulushidupan calon induk ikan lele dumbo (Clarias sp.) dan pengaruh kondisi lingkungan dalam kemasan media transportasi kering. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan berupa media transportasi kering yang berbeda pada kemasan besek. Perlakuan terdiri dari 5 media pengisi yaitu perlakuan media busa (A), media kertas koran (B), media potongan kain (C), media serbuk gergaji (D) dan tanpa media (E). Penelitian ini dilakukan selama 15 jam dengan 5 kali ulangan. Parameter utama pada penelitian ini yaitu kelulushidupan ikan sedangkan parameter penunjang berupa kelembaban kemasan, suhu kemasan, penurunan berat ikan, kelulushidupan pemeliharaan pasca perlakuan dan kualitas air pemeliharaan pasca perlakuan. Hasil penelitian perlakuan media transportasi kering dengan menggunakan media busa, kertas koran, potongan kain dan tanpa media menunjukkan hasil yang sama baik untuk meningkatkan kelulushidupan calon induk ikan lele setelah perlakuan simulasi transportasi selama 15 jam dibandingkan dengan media serbuk gergaji. Kelulushidupan rata-rata ikan setelah perlakuan simulasi transportasi selama 15 jam menggunakan media busa, kertas koran, potongan kain dan tanpa media berturut-turut adalah 100%, 92%, 100% dan 96% sedangkan dengan media serbuk gergaji 24%. Kematian ikan setelah simulasi transportasi selama 15 jam ini akibat keluarnya cairan tubuh. Keluarnya cairan tubuh pada ikan selama transportasi kering ini ditunjang dengan data penurunan berat ikan dimana secara berturut-turut penurunan berat rata–rata ikan dari yang terbesar hingga terkecil dengan media serbuk gergaji (92 gram), tanpa media (83 gram), busa (74 gram), kertas koran (56 gram) dan potongan kain (54 gram). Parameter penurunan berat ikan memberikan pengaruh berbeda nyata dan pengunaan media serbuk gergaji tidak disarankan untuk digunakan sebagai media transportasi karena menyebabkan kematian tertinggi selama simulasi transportasi selama 15 jam. Penggunaan media transportasi yang berbeda memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kelembaban kemasan dimana penggunaan media busa, potongan kain dan serbuk gergaji mampu mempertahankan kelembaban dibandingkan dengan perlakuan media kertas koran dan tanpa media. Kelembaban rata-rata ikan setelah perlakuan simulasi transportasi selama 15 jam menggunakan media busa, potongan kain dan serbuk gergaji berturut-turut adalah 83,6%, 83,8% dan 83,4% sedangkan dengan media kertas koran dan tanpa media 81,6% dan 81,4%. Penggunaan media transportasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap suhu kemasan setelah transportasi. Setelah perlakuan simulasi transportasi selama 15 jam dilakukan pemeliharaan selama 2 minggu. Pada pemeliharaan 2 minggu ikan yang ditranportasikan menggunakan media busa mengalami kematian hingga hari keenam sedangkan pada ikan yang ditransportasikan menggunakan media kertas koran, potongan kain, serbuk gergaji dan tanpa media mengalami kematian hanya selama 3 hari pasca perlakuan. Kematian pada ikan pasca transportasi ini dipengaruhi oleh tingkat stress ikan dan kemampuan ikan untuk beradaptasi. Pasca simulasi transportasi selama 15 jam diketahui ikan mengalami kerusakan pada permukaan kulit yang ditandai dengan adanya bercak merah. Selama pemeliharaan hasil pengukuran suhu, DO dan pH menunjukkan angka yang normal bagi pemeliharaan ikan lele.