Pengaruh Pengobatan Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Terinfeksi Aeromonas Hydrophila Menggunakan Larutan Bawang Putih (Allium Sativum)
Main Author: | Zamzami, I`ah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132936/1/Pengaruh_Pengobatan_Ikan_Mas_yang_Terinfeksi_Aeromonas_hydrophila_Menggunakan_Larutan_Bawang_Putih.pdf http://repository.ub.ac.id/132936/ |
Daftar Isi:
- budidaya perikanan air tawar saat ini mulai memasuki tahap intensifikasi dan tidak terlepas dari resiko biologis, yaitu munculnya penyakit. A.hydrophila salah satu bakteri penyebab penyakit pada benih ikan mas yang dapat menyebabkan kematian masal benih hingga 90%. Pengobatan dengan zat kimia atau antibiotik sangat beresiko karena dapat menimbulkan resistensi terhadap bakteri, memerlukan biaya cukup mahal serta dapat mencemari lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan penggunaan antibiotik dalam melawan infeksi bakteri patogen pada organisme budidaya. Salah satu cara yaitu dengan menguji kemampuan bawang putih dalam menghasilkan senyawa allicin tanpa menimbulkan efek samping. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak kasar bawang putih yang berbeda terhadap tingkat kelulushidupan dan histopatologi jaringan insang dan ginjal ikan mas serta untuk mengetahui dosis ekstrak kasar bawang putih terbaik untuk pengobatan ikan mas yang terinfeksi bakteri A.hydrophila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juni 2012 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental dan deskriptif, sedangkan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan ditambah dengan satu kontrol normal dan masing-masing diulang tiga kali. Sebagai perlakuan yaitu dosis ekstrak kasar bawang putih yaitu A = konsentrasi 0%, B = konsentrasi 0,5%, C = konsentrasi 1% dan D = konsentrasi 1,5%. Parameter utama pada penelitian ini adalah menghitung kelulushidupan (SR) dan histopatologi jaringan insang dan ginjal ikan mas serta pH, suhu dan DO sebagai parameter penunjang. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian obat ekstrak kasar bawang putih menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kelulushidupan ikan mas dengan persentase kelulushidupan ikan mas tertinggi yaitu pada perlakuan D (1,5%) sebesar 100% diikuti oleh perlakuan C (1%) sebesar 93,33% dan B (0,5%) sebesar 86,67%, sedangkan untuk perlakuan A (0%) sebesar 66,67%. Berdasarkan analisis polynomial orthogonal, hubungan antara dosis ekstrak bawang putih dengan kelulushidupan ikan mas berbentuk linear dengan persamaan y = 21,33x + 70,67 dengan R2 = 0,64. Pengamatan histopatologi insang dan ginjal ikan mas rata-rata perlakuan mengalami nekrosis dan kongesti serta hipertropi pada insang. Pada perlakuan A (0%) jaringan mengalami kerusakan sangat berat, perlakuan B (0,5%) jaringan mengalami kerusakan berat, perlakuan C (1%) jaringan sudah mulai membaik dengan kerusakan yang lebih ringan sedangkan untuk perlakuan D (1,5%) jaringan sudah mendekati jaringan normal. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan dosis larutan bawang putih optimum untuk pengobatan ikan mas yang terserang bakteri A. hydrophila.