Pengaruh Tanaman Kayu Apu (Pistia Stratiotes L) Sebagai Fitoremediasi Terhadap Kandungan Ammonia Dan Kelulushidupan Benih Ikan Mas (Cyprinus Carpio L)

Main Author: Ginting, BimafikaLatersia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132932/1/PENGARUH_TANAMAN_KAYU_AP1%2C.pdf
http://repository.ub.ac.id/132932/
Daftar Isi:
  • Kepadatan ikan pada usaha Budidaya Intensif umumnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan sistem budidaya ekstensif (Teknologi sederhana) dan sistem budidaya semi-intensif (Teknologi madya), akibatnya material sisa metabolisme yang dikeluarkan (feses dan urin) menjadi meningkat. Ammonia bebas (NH3) yang tidak terionisasi (unionized) bersifat toksik terhadap organisme akuatik. Berdasarkan hal-hal tersebut maka timbul pertanyaan, yaitu: 1. Apakah penggunaan Kayu Apu sebagai fitoremidiasi dapat menurunkan jumlah ammonia (NH3) dalam wadah pemeliharaan dan meningkatkan kelulushidupan benih ikan mas? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kayu Apu (Pistia stratiotes, L) Sebagai Fitoremediasi terhadap kandungan ammonia dan kelulus hidupan benih ikan mas (Cyprinus carpio L). Penelitian tersebut dilakukan di Laboratorium Breeding dan Reproduksi Hewan Air dan Laboratorium Ilmu-ilmu Perairan dan Bioteknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 16-04-2011 sampai dengan tanggal 15-05-2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ditujukan untuk melihat suatu hasil yang menggambarkan hubungan kausal dari variabel-variabel yang diselidiki. Pemberian kayu apu (Pistia stratiotes L) berpengaruh nyata terhadap Kandungan Ammonia. Berdasarkan data nilai rata-rata untuk pengukuran Ammonia pada pengaruh kayu apu (Pistia stratiotes, L) pada perlakuan A= 25% (0,32), B= 50% (0,33), C= 75% (0,32), D=100% (0,14), sedangkan untuk K= 0% (0,39) ppm. Pada uji sidik ragam Ammonia dapat dilihat bahwa hasil F Hitung 40,857. Hasil itu artinya berbeda sangat nyata karena nilai F Hitung lebih besar dari F 1%. Hal ini berarti H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil analisa regresi Ammonia diperoleh hasil regresi linier dengan persamaan y = 0,0517x + 0,1483 dengan nilai R2 = 0, 921. Rata-rata kelulushidupan benih ikan mas tertinggi yaitu pada perlakuan A= 57,50%, diikuti perlakuan D= 55,65%, kemudian perlakuan C= 55,62% dan terendah yaitu perlakuan B= 53,82%. Pada K= 43,97%. Hasil analisa regresi diperoleh hasil regresi linier dengan persamaan y = -3,7037x + 75,254 dengan nilai R2 = 0, 757. Kualitas air sebagai media pemeliharaan selama penelitian berada pada kisaran toleransi ikan mas, yaitu suhu pagi hari 22,0 – 24,9 dan suhu sore hari 25,0 – 29,0 OC ; oksigen terlarut pagi hari 5,63 – 6,76 ppm dan oksigen terlarut sore hari 6,7 – 6,19 ppm ; pH pagi hari 6,60 – 8,15 dan pH sore hari 6,72 – 8,38 mg/l. Sedangkan kisaran BOD 5,89 – 27,75 mg/l. Dari hasil penelitian disarankan; Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes L) Sebagai perbaikan kualitas air dalam budidaya ikan dengan kepadatan 25%. Perlu dilakukan penelitian lanjutan Pemanfaatan Kayu Apu (Pistia stratiotes, L) sebagai Fitoremediasi untuk mengurangi kandungan ammonia dalam budidaya jenis ikan lain dan pertumbuhannya.