Uji Efektivitas Ekstrak Kasar Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) Terhadap Bakteri Vibrio parahaemolyticus secara In Vitro

Main Author: Sabrina, MarindhaNur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132920/1/MARINDHA%28FPIK07%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/132920/
Daftar Isi:
  • Penyakit dapat merupakan segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh atau sebagian alat tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyakit yang menyerang tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi dalam air), kondisi inang dan adanya jasad patogen (jasad penyakit). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak daun salam ( S. polyanthum Wight.) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri V. parahaemolyticus secara in-vitro. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri V. parahaemolyticus dengan menggunakan ekstrak daun salam ( S. polyanthum Wight.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, pada tanggal 12 April 2011 sampai dengan 2 Mei 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, sedangkan rancangan percobaan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap(RAL). Perlakuan yang diberikan adalah pemberian ekstrak kasar daun salam ( Syzygium polyanthum) dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0%(kontrol), 0,3%, 0,6%,0,9%, dan 1,2%. Masing- masing perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Parameter utama dalam penelitian ini adalah diameter daerah hambatan disekitar kertas cakram yang direndam dengan ekstrak kasar daun salam terhadap pertumbuhan bakteri V. parahaemolyticus, sedangkan parameter penunjang dari penelitian ini adalah suhu inkubator dan pH media. Ekstrak kasar daun salam ( Syzygium polyanthum) terbukti berpengaruh terhadap diameter daerah hambatan V.parahaemolyticus dan mampu berperan sebagai antibakteri. Pada konsentrasi 0,3%, 0,6%, 0,9%, dan 1,2% bersifat bakteriostatik(menghambat pertumbuhan bakteri) pada bakteri V.parahaemolyticus. Hasil dari pengujian cakram diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak kasar daun salam maka berpengaruh semakin besar daerah hambatan yang terbentuk. Hubungan antara konsentrasi ekstrak kasar daun salam dengan diameter daerah hambatan berbentuk linear dengan persamaan garis y = 5,866 + 2,966x dan R = 0,958. Sebagai parameter penunjang, yaitu pH media dan suhu inkubator masih berada dalam kisaran normal yaitu untuk pH 7 dan suhu 35 o C. Dari hasil penelitian dapat disarankan bahwa untuk menghambat pertumbuhan bakteri V. parahaemolyticus digunakan ekstrak kasar daun salam ( S.polyanthum) dengan konsentrasi 1,2%, dan perlu diadakan penelitian lanjutan dengan menggunakan konsentrasi yang lebih tinggi untuk mengetahui konsentrasi daya hambat maksimum dari ekstrak kasar daun salam ( S.polyanthum) .