Daftar Isi:
  • Indonesia adalah Negara kepulauan (Negara nusantara) yang dua pertiga wilayahnya merupakan lautan yang memiliki garis pantai sepanjang 80.970 km 2 dan terpanjang kedua setelah Kanada. Sementara itu potensi perikanan yang terkandung mencapai 6,7 juta per tahun (Canisyus, 2003) dalam (Hesti Widya, 2007) Laut Selatan Jawa menyimpan hasil laut yang sangat melimpah. Pelabuhan Perikanan yang ada di Kabupaten Pacitan salah satunya Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan Kabupaten Pacitan adalah pengembangan dari Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang kondisinya tidak memenuhi untuk sentra kegiatan usaha perikanan tangkap.Melihat potensi tersebut maka diperlukan adanya pengembangan pelabuhan lebih lanjut, khususnya pengembangan Tempat Pelelangan Ikan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: dibutuhkan kajian tentang kinerja dari Tempat Pelelangan Ikan di PPP Tamperan, dibutuhkan pengetahuan tentang faktor pendukung dan penghambat dari faktor internal dan eksternal., serta alternatif strategi perencanaan pengembangan Tempat Pelelangan Ikan di PPP Tamperan. Adapun tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui kondisi fisik, eksistensi serta kelayakan-kelayakan teknis dan fungsional,aplikasi dan mekanisme lelang, menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal, merumuskan arahan strategi perencanaan pengembangan Tempat Pelelangan Ikan Tamperan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survey. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil scoring dari kuisioner yang diajukan kepada responden. Responden yang diambil sebanyak 35 responden. Data sekunder bersumber dari Laporan Tahunan PPP Tamperan dan Laporan Tahunan DKP Pacitan. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kuisioner. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa SWOT dan analisa QSPM. Kondisi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tamperan dari segi kajian eksistensi, keberadaan TPI telah memberikan keuntungan kepada nelayan dan Pemerintah Kabupaten Pacitan secara ekonomi. Dari aspek kelayakan teknis, TPI Tamperan termasuk dalam kriteria standart. Sedangkan secara aspek fungsional, TPI Tamperan layak secara fungsional dan mampu menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat nelayan. Dari aspek aplikasi aturan pelelangan ikan dan mekanisme lelang, TPI Tamperan masih belum menjalankan sesuai dengan aturan yang semestinya. ii Dari analisa SWOT dalam analisa matrik IFAS diperoleh hasil scoring sebesar 1,939 dan dalam analisa matrik EFAS diperoleh hasil scoring sebesar 1,846. Hal ini berarti pengaruh faktor internal lebih besar dari pada faktor eksternal terhadap pengembangan TPI Tamperan. Dalam Matrik Grand Strategi nilai koordinat factor internal sebagai sumbu x = 0,125 sedangkan untuk faktor eksternal sebagai sumbu y = 0,259. Sehingga diperoleh posisi titik koordinat berada pada kuadran I dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif ( Growth Oriented Strategy ) menggunakan strategi Strengths Opportunities (SO). Diterapkan berdasarkan penggunaan kekuatan yang dimiliki TPI Tamperan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Dalam analisa matrik SWOT diperoleh empat set kemungkinan alternative strategi diantaranya strategi Strength-Opportunities (SO) peningkatan kualitas dan kuantitas SDM untuk menunjang kinerja petugas TPI , strategi Strengths-Threats (ST) pemberlakuan sistem kuota penangkapan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan, S trategi Weaknesses-Opportunities (WO) peningkatan sarana operasional TPI yang kurang memadai dan strategi W eaknesses-Threats (WT) pelatihan penanganan pasca penangkapan untuk meningkatkan mutu ikan. Sehingga diperoleh strategi yang direkomendasikan berdasarkan Matrik QSPM adalah strategi institution development (5,281) dan didukung oleh strategi environment policy (3,784).