Pengaruh Lama Pemberokan Yang Berbeda Terhadap Tingkat Kelulushidupan Benih Ikan Bandeng (Chanoschanos) Pada Pengangkutan Sistem Tertutup Serta Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Setelah Pemeliharaan
Main Author: | Syahbana, Subhan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132901/1/051104181.pdf http://repository.ub.ac.id/132901/ |
Daftar Isi:
- Benih ikan bandeng sebagai salah satu sarana produksi dalam budidaya mengalami berbagai masalah salah satunya tingkat kelulusidupan yang rendah akibat sistem pengangkutan yang salah. Banyak kelemahan, terlebih lagi bila digunakan untuk jarak jauh. Karena akan terjadi penurunan kualitas lingkungan dalam pengangkutan tersebut, baik cadangan oksigen, maupun air sebagai media hidupikan. Selanjutnya akan terjadi penurunan kadar oksigen, kenaikan kadar karbondioksida dan kenaikan kadar amonia serta penurunan kualitas air. Penelitian ini dilaksakan di Laboratorium Reproduksi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 1 – 20 januari 2011.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama pemberokan yang paling baik dalam meningkatkan tingkat kelulushidupan dalam pengangkutan Ikan bandeng (Chanos chanos) secara tertutup serta pertumbuhan dan kelulushidupan setelah pemeliharaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan lama pemberokan yang berbeda, yaitu K (0 hari),A (1hari), B (2hari)dan C (3hari)dengan tiga kali ulangan. Parameter utama yang diamati adalah kelulushidupan ikan (%), Amonia, Laju Pertumbuhan spesifik dan parameter penunjangnya yaitu parameter kualitas air (suhu, DO, pH dan amonia). Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa rata-rata kelulushidupan ikan (%) setelah pengangkutan 24 jam secara berturut-turut dari perlakuan dengan pemberokan K (0 hari) 86,33%; A (1hari)90,33%; B (2hari) 89,00% dan C (3hari) 87,33%. Sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan lama pemberokan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (F hitung>F 1%), berpola kuadratik Y = 74,9 + 36,166X – 12X2 dan didapatkan titik maksimum lama pemberokan selama 1,5 hari dengan kelulushidupan 100%.Lama pemberokan juga tergantung pada kisaran kualitas air dalam media yaitu suhu (24,50C-24,90C), oksigen terlarut (5,2-5,5 ppm), pH (4,25-4,91), danamonia (0,54-0,7 ppm). Pada nilai amonia lamanya pemberokan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kandungan amonia (F hitung>F5%) dan berpola linier Y = 2,082 - 0,128x, serta lama pemberokan dan pemeliharaan tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah lamanya pemberokan yang optimum yaitu selama 1 hari untuk ikan bandeng (Chanoschanos) ukuran 3-5 cm dengan kepadatan 50 ekor/liter mencapai 90,33%,dan titik maksimum lama pemberokan selama 1,5 hari, amonia berpengaruh terhadap tingkat kelulushidupan benih ikan bandeng pada saat pengangkutan, serta lama pemberokan dan pemeliharaan tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik. Saran dari penelitian ini adalah dilakukan penelitian spesies ikan lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi, pemberokan pada ikan bandeng (Chanoschanos) ukuran 3-5 cm, sebaiknya dilakukan selama 36 jam (1,5 hari) serta memperhatikan padat tebar saat pemberokan dan pemeliharaan agar didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.