Studi Kualitas Tanah Tambak Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur

Main Author: Novianto, Dedy
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132803/1/051102433.pdf
http://repository.ub.ac.id/132803/
Daftar Isi:
  • Persyaratan karakteristik tanah memegang peranan penting dalam menentukan baik tidaknya lahan untuk usaha pertambakan. Tanah yang baik tidak hanya mampu menahan air, namun juga harus mampu menyediakan berbagai unsur hara untuk makanan alami ikan dan udang. Kemampuan tanah menyediakan berbagai unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan makanan alami, dipengaruhi oleh kesuburan tambak dan ditentukan pula oleh komposisi kimiawi tanah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas tanah tambak ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini dilaksanakan pada tambak di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Laboratorium Fisika dan Biologi Tanah Fakultas Pertanian, dan Laboratorium Sentra Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya Malang pada bulan November sampai Januari 2011. Metode pada penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Meliputi parameter fisika seperti tekstur tanah, parameter kimia meliputi: pH tanah, N-Total, C- Organik, P (posfor), kation-kation dapat ditukar, potensial redox, KTK (Kapasitas Tukar Kation) dan parameter biologi yaitu bakteri mikroba dalam tanah. Hasil analisa tanah pada tambak yang letaknya dekat sungai (tambak 1) yaitu jenis tekstur tanahnya liat dengan persentase pasir 19%, debu 35% dan liat 46%. Nilai pH H2O 7,1 dan nilai pH KCL 1N sebesar 6,8, kejenuhan basa sebesar 67%, N-total sebesar 0,13%, C/N ratio sebesar 18, C-organik sebesar 2,36%, P (posfor) sebesar 19,75 mg/l, kation-kation dapat ditukar (Ca sebesar 16,25 me/100g, Mg sebesar 9,57 me/100g, K sebesar 2,57 me/100g, Na sebesar 3,10 me/100g), potensial redox sebesar -0,64 mV dan nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) sebesar 47,15 cmol(+)/kg. Hasil analisa tanah pada tambak yang letaknya di tengah (tambak 2) yaitu jenis tekstur tanahnya lempung berliat dengan persentase pasir 17%, debu 46% dan liat 37%. Nilai pH H2O 7,3 dan nilai pH KCL 1N sebesar 7,0, kejenuhan basa sebesar 72%, N-total sebesar 0,12%, C/N ratio sebesar 14, C-organik sebesar 1,72%, P (posfor) sebesar 12,14 mg/l, kation-kation dapat ditukar (Ca sebesar 12,07 me/100g, Mg sebesar 10,12 me/100g, K sebesar 2,20 me/100g, Na sebesar 2,99 me/100g), potensial redox sebesar -0,78 mV dan nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) sebesar 38,04 cmol(+)/kg. Hasil analisa tanah pada tambak yang letaknya di ujung (tambak 3) yaitu jenis tekstur tanahnya lempung berliat dengan persentase pasir 36%, debu 30% dan liat 34%. Nilai pH H2O 7,4 dan nilai pH KCL 1N sebesar 7,0, kejenuhan basa sebesar 67%, N-total sebesar 0,08%, C/N ratio sebesar 19, C-organik sebesar 1,52%, P (posfor) sebesar 13,56 mg/l, kation-kation dapat ditukar (Ca sebesar 8,10 me/100g, Mg sebesar 12,24 me/100g, K sebesar 2,43 me/100g, Na sebesar 2,94 me/100g), potensial redox sebesar -0,80 mV dan nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) sebesar 38,10 cmol(+)/kg. Untuk meningkatkan kesuburan tanah yaitu dengan upaya perbaikan pengelolaan tanah dengan pembajakan, pencucian dan pengeringan tambak (reklamasi dengan air tawar). Pemberian air tawar yang banyak untuk melarutkan garam tersebut dan keringkan kembali (perlu sistim drainase yang baik). Pembuatan tanah yang beralur, maka garam akan berkumpul di daerah yang rendah. Pemupukan untuk meningkatkan kesuburan tanah.