Ekspresi interleukin 6 (IL-6) pada ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) yang dipapar protein imunogenik Vibrio parahaemolyticus

Main Author: TiffanyRestiaRofis
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132750/1/051003865.pdf
http://repository.ub.ac.id/132750/
Daftar Isi:
  • Respon imun diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu respon imun spesifik dan non-spesifik (Panjaitan, 2009). Molekul MHC, TCR dan Ig merupakan reseptor-reseptor yang berperan dalam sistem pertahanan adaptif ikan. Antigen akan ditangkap oleh sel-sel APC (antigen presenting cell) untuk dipresentasikan kepada sel T CD4 melalui MHC kelas II. Sel T CD4 yang teraktivasi akan mensekresi sitokin-sitokin sebagai mediator kepada sel B untuk mengadakan proliferasi dan diferensiasi. Salah satu sitokin yang berperan dalam menstimulasi proliferasi dan diferensiasi sel B adalah interleukin 6 (IL-6) (Meager, 2007). Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui ekspresi respon ekstraseluler ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) yang dipapar protein adhesin Vibrio parahaemoliticus dengan melihat ekspresi IL-6 melalui metode IHC (Imunohistokimia) agar dapat digunakan untuk berbagai kepentingan diantaranya adalah untuk deteksi penyakit tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa protein imunogenik Vibrio parahaemoliticus yang dipapar pada ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) berat molekul 19,13 kDa dapat mengekspresikan interleukin 6 (IL-6) pada ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis). Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari 2010 sampai Juni 2010. Prosedur penelitian meliputi isolasi protein imunogenik Vibrio parahaemolyticus, elektroforesis SDS-PAGE protein Vibrio parahaemolyticus, separasi protein dan pemotongan pita protein, elektroelusi dan dialisa, spektrofotometer nanodrop, uji klinis protein imunogenik Vibrio parahaemolyticus, dan selanjuntnya pemeriksaan imunohistokimia untuk melihat ekspresi Interleukin 6 (IL-6) dengan menggunakan pelabelan secondary antibodi anti Il-6 conjugate biotin. Hasil penelitian Lestari (2009), menunjukkan bahwa pita protein imunogenik Vibrio parahaemolyticus yang ditemukan bersifat imunogenik adalah dengan berat molekul 19,13 kDa. Hasil elektroforesis pita protein 19,13 kDa akan dielektroelusi dari matriks gel untuk mendapatkan pita protein murni dan pita protein tersebut akan dijadikan sebagai bahan vaksin yang diberikan secara injeksi intraperitoneal pada ikan kerapu tikus (Cromyleptes altivelis) uji dengan dosis 33 μg / 150 g berat ikan. Ikan kerapu uji hasil perlakuan yang telah dipapar dengan protein imunogenik akan dilihat ekspresi Interleukin 6 (IL-6). Ekspresi IL-6 dideteksi dengan metode imunohistokimia. Ekspresi Interleukin 6 (IL-6) dideteksi dengan menggunakan pelabelan secondary antibody anti IL-6 conjugate biotin . Ekspresi IL-6 dapat dilihat pada struktur jaringan ikan kerapu yang telah diberi perlakuan protein imunogenik secara invivo, ekspresi ini ditunjukkan oleh adanya perubahan warna jaringan pada tingkat sel dan jaringan melalui pemeriksaan mikroskop. Ekspresi IL-6 yang kuat ditunjukkan oleh warna coklat keemasan pada bagian lisosom pada jaringan ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemberian protein imunogenik Vibrio parahaemolyticus pada ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) secara invivo dapat memberikan warna cokelat keemasan pada jaringan mata, otak dan ginjal karena jaringan tersebut mengekspresikan IL-6 dengan demikian dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengembangkan bahan diagnostik dari interleukin 6 (IL-6) untuk diagnosa spesifik Vibrio Parahaemolyticus dan bahan obat untuk memberantas serangan dari bakteri Vibrio Parahaemolyticus.