Pengaruh Perbedaan Ukuran kijing taiwan (Anodonta woodiana) Terhadap Laju Penyerapan Logam Timbal (Pb)

Main Author: RetnoWidiati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132749/1/051003863.pdf
http://repository.ub.ac.id/132749/
Daftar Isi:
  • Pencemaran perairan adalah suatu perubahan fisika, kimia dan biologi yang tidak dikehendaki pada ekosistem perairan yang akan menimbulkan kerugian pada sumber kehidupan, kondisi kehidupan dan proses industri (Odum, 1971 dalam Erlangga, 2007). Salah satu pencemaran di perairan adalah adanya masukan logam berat Pb. Apabila Pb yang masuk dalam perairan melebihi ambang batas maka akan mengakibatkan organisme yang ada di dalamnya terganggu bahkan mati. Salah satu hewan air tawar yang dapat digunakan sebagai bioindikator dan bioremediator adalah kijing taiwan (Anodonta woodiana) karena kemampuannya dalam menyerap logam berat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan ukuran kijing taiwan (Anodonta woodiana) terhadap laju penyerapan logam berat Pb. Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Ikan, Desa Sidomulyo Kec. Punten Kota Batu, Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Hidrologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Juni 2009. Metode yang digunakan adalah eksperimen, yaitu dengan melakukan percobaan terhadap 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan meliputi kontrol tanpa kijing taiwan, kijing taiwan ukuran panjang 6 cm, kijing taiwan ukuran panjang 8 cm dan kijing taiwan ukuran panjang 10 cm yang dimasukkan ke dalam bak percobaan berisi air dengan dosis logam Pb yang sama sebesar 0,1 mg/l. Penelitian dilakukan selama 14 hari dengan pengamatan di awal dan akhir penelitian. Parameter yang diamati meliputi: Pb pada kijing taiwan, Pb dalam sedimen, Pb dalam air (yang dianalisa pada awal dan akhir penelitian), suhu, pH, DO (oksigen terlarut) dan TOM (total bahan organik). Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil dari penelitian menunjukkan pada kurun waktu perlakuan selama 14 hari dengan menggunakan kijing taiwan yang berbeda ukuran yaitu panjang 6 cm, panjang 8 cm, dan panjang 10 cm memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju penyerapan Pb yang ada dalam bak percobaan. Perlakuan kijing taiwan yang berukuran panjang 6 cm mampu menyerap Pb sebesar 0,120 ppm dengan laju penyerapan 0,009 ppm per hari. Sedangkan perlakuan kijing taiwan yang berukuran panjang 8 cm mampu menyerap Pb sebesar 0,153 ppm dengan laju penyerapan 0,011 ppm per hari dan perlakuan kijing taiwan dengan ukuran panjang 10 cm mampu menyerap Pb sebesar 0,118 ppm dengan laju penyerapan 0,008 ppm per hari. Nilai rata-rata kandungan Pb pada sedimen untuk awal sebelum dimasukan kijing taiwan semua sama yaitu 8,528 ppm, sedangkan nilai rata-rata kandungan Pb pada akhir penelitian perlakuan A (tanpa kijing taiwan) adalah 8,716 ppm. Sedangkan nilai rata-rata kandungan Pb pada akhir penelitian untuk perlakuan B itu berisi kijing taiwan ukuran panjang 6 cm adalah 9,968 ppm. Pada perlakuan C yang berisi kijing taiwan berukuran 8 cm nilai rata-rata kandungan Pb diakhir penelitian adalah 6,989 ppm dan perlakuan D yang berisi kijing taiwan berukuran 10 cm nilai rata-rata kandungan Pb diakhir penelitian adalah 7,685 ppm. Setiap bak percobaan berisi 5 ekor kijing taiwan. Nilai rata-rata kandungan Pb dalam sedimen pada perlakuan A dan perlakuan B mengalami kenaikan karena logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen, sedangkan pada perlakuan C itu berisi kijing taiwan dengan panjang 8 cm dan D berisi kijing taiwan panjang 10 cm mengalami penurunan hal ini karena logam Pb sebelum sampai ke sedimen diserap oleh kijing taiwan. Kandungan logam Pb pada air rata-rata pada awal sebelum perlakuan adalah 0,506 ppm pada semua perlakuan. Setelah 14 hari Pb yang ada di air mengalami peningkatan pada perlakuan C dan D yaitu 0,853 ppm dan 0,684 ppm, sedangkan pada perlakuan A dan B kandungan Pb mengalami penurunan yaitu 0,335 ppm dan 0,416 ppm. Oksigen terlarut dalam penelitian ini berkisar antara 6,66 8,80 mg/l, kijing taiwan masih bisa hidup dengan keadaan kandungan oksigen terlarut rendah. Nilai suhu yang didapat pada penelitian ini berkisar antara 21,3 22,3 0C, kisaran suhu tersebut baik untuk pertumbuhan kerang air tawar. Nilai pH berkisar antara 7,88 8,28, dimana peningkatan nilai pH dapat mengurangi bioakumulasi dan toksisitas logam berat dalam lingkungan perairan. Sedangkan nilai Tom berkisar dari 10,1 16,43 mg/l. Kijing taiwan dengan ukuran yang berbeda yaitu dengan panjang 6 cm, panjang 8 cm dan panjang 10 cm mempunyai kemampuan menyerap yang berbeda semua. Berdasarkan laju penyerapan Pb pada masing-masing perlakuan diperoleh laju penyerapan harian yang paling tinggi adalah kijing taiwan dengan ukuran 8 cm. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan perbedaan yang nyata dalam penyerapan Pb oleh kijing taiwan dengan ukuran yang berbeda. Diperlukan juga penelitian lebih lanjut mengenai akumulasi tertinggi logam Pb yang terjadi pada bagian organ tubuh kijing taiwan, dan juga perlu perhatian kijing taiwan yang mengandung logam Pb tinggi tidak boleh dikonsumsi oleh manusia, hanya digunakan sebagai bioremediasi.