The Implementation of Role Play Strategy to Overcome Speaking Problems at the First Grade Students of SMA Negeri Ploso Jombang

Main Author: Annas, Mochamad Syaifudin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1327/1/Mochamad%20Syaifudin%C2%A0Annas.pdf
http://repository.ub.ac.id/1327/
Daftar Isi:
  • Berbicara adalah keterampilan yang penting untuk bertukar gagasan dari pembicara dan lawan bicara. Hasil wawancara dengan guru bahasa Inggris, siswa kelas satu IPA-1 SMA Negeri Ploso mengalami kesulitan dalam berbicara Bahasa Inggris, terutama terkait dengan kelancaran, pengucapan, kosa kata dan kurang percaya diri. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan siswa khususnya dalam kemampuan berbicara. Peneliti dan dan guru menggunakan role play untuk mengatasi masalah kemampuan berbicara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini 33 siswa dengan 24 anak perempuan dan 9 anak laki-laki kelas dari kelas satu IPA-1 dan satu guru bahasa Inggris di SMA Negeri Ploso. Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dengan menggunakan panduan wawancara, daftar periksa observasi, catatan lapangan dan kuesioner. Data kuantitatif diperoleh dengan menggunakan tes berbicara. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 - 21 April 2017. Kriteria keberhasilannya adalah 70% siswa dapat lulus dalam penilaian, yaitu 75 nilai kelulusan minimum (KKM) di sekolah ini. Dalam penerapan role play, guru menggunakan scripted role play. Siswa harus membuat naskah berdasarkan pengalaman mereka engan kelompk yang ditentukan oleh guru. Konsultasi juga dilakukan sebelum role play untuk memastikan naskah tersebut sudah benar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan kefasihan, pengucapan, kosa kata dan kepercayaan diri. Hal itu didukung oleh jumlah siswa yang lulus dari nilai minimal (KKM) yaitu 75, pada penampilan siswa yang pertama dan kedua. Selanjutnya, dalam tes berbicara mereka, menunjukan bahwa 33 siswa (79.8%) dapat memenuhi kelulusan. Berdasarkan hasil tersebut, teknik bermain peran bisa mengatasi permasalahan berbicara.