Pengaruh Pemberian Karbon Aktif Dengan Dosis Berbeda Terhadap Tingkat Kelulushidupan Ikan Maskoki (Carassius auratus) Pada Pengangkutan Sistem Tertutup

Main Author: AkbarR, Jihad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132678/1/051101675.pdf
http://repository.ub.ac.id/132678/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Stasiun Percobaan Budidaya Air Tawar Sumber pasir, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 18-20 Juli 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian karbon aktif dengan dosis berbeda terhadap tingkat kelulushidupan ikan Maskoki ( Carassius auratus ) pada pengangkutan sistem tertutup. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Sebagai perlakuan yaitu dosis karbon aktif yang berbeda (K=0 g/L, A=10 g/L, B=20 g/L dan C=30 g/L). Parameter utama pada penelitian ini adalah kelulushidupan ikan (%), sedangkan parameter penunjangnya yaitu parameter kualitas air (suhu, DO, pH dan amonia). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelulushidupan ikan ( % ) setelah pengangkutan 24 jam secara berturut-turut dari perlakuan dengan dosis K=0 g/L A=10 g/L, B=20 g/L dan C=30 g/L adalah 82,97%(K); 99,33%(A); 97,33%(B) dan 84%(C). Sehingga dapat dikatakan bahwa dosis karbon aktif yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (F hitung>F 1%) dan berpola kuadratik Y = 82,861 + 2,295X – 0,0758X 2 dan didapatkan titik maksimum pada dosis 15 g/L dengan kelulushidupan 100%. Hasil pengukuran terhadap parameter kualitas air yaitu suhu 24,3 0 C-24,7 0 C, oksigen terlarut 4,4-4,7 ppm, pH 5,31-5,92 dan amonia 0,45-0,74 ppm. dapat dikatakan bahwa penggunaan kualitas air dalam kisaran normal. Pada nilai amonia, dosis karbon aktif yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata (F hitung>F 5%) dan berpola kuadratik Y = 0,71 – 0,0327X + 0,00109X 2 dan didapatkan titik minimum adalah pada dosis 15 g/L dengan nilai amonia 0,45 ppm. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa perlakuan ini memberikan hasil yang nyata bahwa penggunaan karbon aktif dengan dosis berbeda terhadap kelulushidupan dan kandungan amonia memberikan pengaruh berbeda nyata, dengan perlakuan paling baik dalam penelitian ini adalah perlakuan A (10 g/L). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disarankan untuk melakukan penelitian pada ikan yang lain terutama pada ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, karena penggunaan karbon aktif sangat murah dan memiliki kemampuan dalam meningkatkan kelulushidupan selama pengangkutan. Dosis yang paling optimum untuk pengangkutan ikan Maskoki ( Carassius auratus ) ukuran 3-5 cm dengan kepadatan 50 ekor/liter adalah 10 g/L dengan kelulushidupan mencapai 99,33%.